Hitstat

06 January 2012

2 Korintus - Minggu 15 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:6


Fakta bahwa para minister dan ministri adalah satu, sepenuhnya dibuktikan dalam 2 Korintus 4. Dalam pasal ini Paulus memberikan satu petunjuk yang kuat kepada kita bahwa ministri itu adalah apa adanya para minister dari perjanjian yang baru. Sebenarnya, para minister dalam pasal 4 itu tidak bekerja, mereka hanya hidup. Jadi, kehidupan mereka adalah pekerjaan mereka. Di luar kehidupan mereka, mereka tidak perlu melakukan pekerjaan apa pun, karena kehidupan mereka adalah pekerjaan mereka, ministri mereka. Manusia batiniah mereka sebenarnya adalah ministri mereka. Apa yang terhitung di dalam ministri dari perjanjian yang baru adalah apa adanya para minister dari perjanjian yang baru dalam kehidupan mereka dan dalam segenap diri mereka.

Keadaan para minister dari perjanjian yang baru sangat berbeda dengan kebanyakan pengkhotbah Kristen pada hari ini. Para pelayan dan pengkhotbah umumnya bekerja dalam satu cara, tetapi hidup dalam cara lainnya. Ini berarti apa yang dikerjakan mereka adalah satu hal, dan apa adanya mereka adalah hal lain lagi. Mereka mungkin mengajar orang-orang agar menurut satu standar yang tinggi, tetapi mereka sendiri tidak hidup menurut standar itu. Jadi, ada suatu ketidakcocokan di antara pekerjaan mereka dengan apa adanya mereka. Tetapi para minister dari perjanjian yang baru bersatu dengan ministri mereka. Apa yang mereka lakukan adalah apa adanya mereka. Cara mereka bekerja adalah cara hidup mereka. Kehidupan mereka, apa adanya mereka, adalah ministri mereka. Hasilnya, kemuliaan ministri mereka adalah kemuliaan mereka, dan kemuliaan mereka adalah kemuliaan ministri mereka.

Kemuliaan para minister dari perjanjian yang baru bukanlah sesuatu yang kelihatan atau yang lahiriah. Kemuliaan ini adalah yang batiniah, yang tidak kelihatan; ini adalah perkara Kristus tertampak oleh orang lain dalam kehidupan kita. Misalnya, ketika Anda mengunjungi rumah seorang saudara, Anda mungkin melihat dalam kehidupan keluarganya ada satu kondisi, keadaan kemuliaan. Kemuliaan ini bukanlah Kristus (secara jasmani) terlihat oleh orang lain, melainkan Kristus tertampak oleh mereka ketika mereka mengamati kehidupan sehari-hari dari keluarga ini. Orang lain merasakan bahwa di dalam kehidupan keluarga ini ada sesuatu yang mulia. Inilah kemuliaan para minister dari perjanjian yang baru dan ministri mereka.

Ketika Musa turun dari gunung, kemuliaan bersinar dari wajahnya dan kasat mata. Tetapi tidak ada sinar kemuliaan yang demikian pada wajah Paulus. Pada Musa, kemuliaan itu ada secara lahiriah dan kasat mata. Namun, sinar kemuliaan itu, tidak tahan lama. Pada diri Paulus tidak ada sinar kemuliaan yang lahiriah dan kasat mata. Namun, padanya ada sinar kemuliaan yang rohani dan batini. Siapa saja yang tinggal bersama Paulus untuk sejangka waktu akan menyadari bahwa padanya ada satu sinar yang tidak kelihatan. Meskipun sinar ini tidak kasat mata, tetapi sinar ini dapat dirasakan, direalisasikan. Inilah sinar kemuliaan yang batiniah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 30

No comments: