Hitstat

02 January 2012

2 Korintus - Minggu 15 Senin

Pembacaan Alkitab: Rm. 8:2, 4; 2 Kor. 3:3


Dalam Roma 8:2 Paulus mengatakan bahwa hukum Roh hayat memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut. Frase kunci dalam ayat ini adalah "Roh hayat". Dalam Roma 8:4 Paulus selanjutnya membicarakan tentang bertindak menurut roh. Hal ini melibatkan bertindak menurut Roh hayat yang disinggung dalam ayat 2. Kita harus bertindak menurut Roh hayat supaya tuntutan keadilan hukum Taurat dapat digenapkan di dalam kita. Ini bukan berarti kita harus berusaha memelihara hukum Taurat, melainkan berarti bahwa hukum Taurat itu dengan spontan dan tanpa kita sadari dapat digenapkan di dalam kita saat kita bertindak menurut Roh.

Sekarang marilah kita melihat lebih rinci tentang bagaimana hukum Allah ini, Sepuluh Perintah, digenapkan di dalam kita ketika kita bertindak menurut Roh hayat. Bila kita hidup dan bertindak di dalam Roh, kita pasti memiliki hanya satu Allah. Kita tidak mungkin memiliki Allah lain selain Allah kita. Ini berarti kita dengan spontan dapat menggenapkan perintah yang pertama.

Selain itu, kita tidak mungkin membuat berhala seperti patung untuk disembah. Kita tidak akan membuat gambar yang kelihatan atau pun yang tidak kelihatan. Kadang-kadang kita membuat gambar yang tidak kelihatan di dalam imajinasi kita atau di dalam khayalan kita. Misalnya, seseorang mungkin berpikir bahwa di masa yang akan datang ia akan menjadi seorang dokter yang kaya raya, seorang milyuner yang memiliki lahan yang luas. Khayalan ini akan membuat orang itu membuat satu berhala yang tidak kelihatan, gambar yang tidak kelihatan. Kemudian ia akan berusaha sekuatnya untuk memenuhi impian itu. Ini adalah menyembah gambar yang tidak kelihatan.

Sama halnya dengan perintah yang ketiga, perintah tentang tidak menyebut nama Tuhan dengan sia-sia. Jika kita hidup dan bertindak di dalam Roh hayat, kita tidak mungkin menyebut nama ilahi, yaitu nama yang kudus ini dengan sia-sia. Sebaliknya kita akan selalu menyebut nama Tuhan dalam realitas dan dengan satu tujuan yang pasti. Juga dengan spontan kita akan memelihara hari peringatan terhadap Tuhan, dan dengan demikian kita akan menggenapkan perintah yang keempat. Jadi, bila kita bertindak menurut Roh hayat, maka keempat perintah yang pertama ini akan digenapkan di dalam kita.

Bagaimana keempat perintah yang pertama, demikian pulalah keenam perintah yang terakhir. Bila kita hidup dan bertindak menurut Roh, keenam perintah yang terakhir, yaitu yang berkenaan dengan hubungan kita dengan orang lain, akan digenapkan dengan spontan. Perintah yang kelima menuntut agar kita menghormati orang tua kita. Jika kita bertindak menurut Roh, secara otomatis kita akan menghormati orang tua kita. Kita tidak perlu memutuskan untuk menghormati mereka atau berusaha untuk melakukan hal ini. Seorang muda tidak perlu berkata kepada dirinya sendiri, "Dulu aku tidak memiliki satu sikap yang tepat terhadap ibu dan ayahku. Sekarang karena aku adalah orang Kristen, maka aku harus memiliki sikap yang benar. Aku akan berperilaku dengan tepat, dan aku akan menjadi teladan yang baik bagi adik-adik laki-laki dan perempuanku." Siapa saja yang memutuskan untuk menghormati orang tuanya secara demikian tidak akan berhasil. Tetapi jika kita memperhidupkan Kristus, jika kita hidup dan bertindak di dalam Roh hayat, dengan spontan dan tanpa kita sadari, kita akan menghormati orang tua kita. Bila orang tua kita melihat hal ini, mereka mungkin akan sangat terkejut dan heran akan apa yang telah terjadi pada kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 29

No comments: