Hitstat

21 January 2012

2 Korintus - Minggu 17 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:13-14


Ada orang setelah mendengar perkataan mengenai diletakkan pada kematian Yesus ini, mungkin berkata, "Oh betapa mengerikannya nasib kita dalam pemulihan Tuhan! Kita akan disalibkan, dihabisi, dan diletakkan pada kematian." Diletakkan pada kematian Yesus mungkin menjadi nasib kita, tetapi itu bukanlah tujuan kita. Tujuan kita adalah kebangkitan. Orang-orang yang tidak rela disalibkan akan menderita. Tetapi orang-orang yang rela disalibkan akan mengalami sukacita. Mereka akan bersukacita dalam kebangkitan.

Dalam 2 Korintus 4:14 Paulus menjelaskan bahwa tujuan kita adalah kebangkitan: "Karena kami tahu bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Ia juga akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya." Di sini Paulus tidak mengatakan dikubur bersama Yesus atau disalibkan bersama Yesus, melainkan dibangkitkan bersama Yesus. Ini adalah satu deklarasi kemenangan. Ini menunjukkan bahwa tujuan kita adalah kebangkitan.

Kehidupan gereja dalam pemulihan Tuhan kelihatannya merupakan satu mezbah, satu tempat pembunuhan. Sebenarnya kehidupan gereja adalah satu kenikmatan dalam kebangkitan. Pada saat Anda rela disalibkan, Anda dapat memiliki sukacita dalam kebangkitan. Kemudian Anda mungkin akan menyesali fakta bahwa dulu Anda menolak untuk dipakukan ke salib. Anda mungkin berkata kepada diri Anda sendiri, "Jika aku rela menerima lebih banyak penyaliban, betapa sukacitanya aku pada hari ini!" Karena tujuan kita adalah kebangkitan, kita tidak boleh menangis karena kita diletakkan pada kematian. Sebaliknya, kita harus dengan roh yang kuat bersorak-sorai dalam kebangkitan.

Dua Korintus 4:13 mengatakan, "Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: 'Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata', maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." Roh di sini adalah roh perbauran, yaitu Roh ilahi berbaur dengan roh insani yang telah dilahirkan kembali.

Hari ini kita memiliki satu pengungkapan yang lebih jelas dan tegas. Kita tidak perlu memakai kata watak atau indra untuk menggambarkan roh iman dalam 2 Korintus 4:13 ini, karena kita tahu bahwa roh ini adalah roh kita berbaur dengan Roh Kudus. Kita harus melatih roh ini untuk percaya dan membicarakan hal-hal yang telah kita alami tentang Tuhan, seperti yang dilakukan pemazmur (Mzm. 116:10), terutama tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Iman berada di dalam roh kita yang berbaur dengan Roh Kudus, bukan berada di dalam pikiran kita. Keragu-raguan ada di dalam pikiran kita. Roh di sini menunjukkan bahwa oleh roh perbauran inilah para rasul menempuh satu kehidupan yang tersalib di dalam kebangkitan untuk menggenapkan ministri mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 34

No comments: