Hitstat

07 January 2012

2 Korintus - Minggu 15 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:7


Dalam 2 Korintus 4:6 Paulus berkata, "Sebab Allah yang telah berfirman, 'Dari dalam gelap akan terbit terang!' Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang tampak pada wajah Kristus." Allah yang telah berfirman "dari dalam gelap akan terbit terang" telah bercahaya (bersinar) di dalam hati para minister dari perjanjian yang baru. Terang-Nya di dalam alam semesta ini menghasilkan ciptaan lama. Sekarang terang-Nya di dalam hati para minister dari perjanjian yang baru ini membuat mereka menjadi ciptaan baru. Karena itu, mereka dapat meninggikan Kristus sebagai Tuhan di dalam pemberitaan mereka dan berperilaku sebagai hamba-hamba bagi kaum beriman di dalam pelayanan mereka (ayat 5). Apa yang mereka lakukan bagi Kristus dan apa adanya mereka bagi kaum beriman keduanya dihasilkan dari terang Allah. Terang Allah menghasilkan para minister dari perjanjian yang baru dan menghasilkan ministri mereka.

Dalam ciptaan lama, terang Allah itu bersifat lahiriah. Tetapi bagi kita dalam ciptaan baru, terang Allah itu bersifat batiniah. Allah telah bercahaya di dalam hati kita. Sekarang, terang, kemuliaan, dan cahaya itu ada di dalam kita.

Ministri dari perjanjian yang baru mutlak berada di dalam Roh itu. Ministri ini tidak berhubungan dengan hal-hal yang dapat dilihat atau yang jasmani. Ministri dari perjanjian yang baru ini tidak kelihatan, walaupun demikian ministri ini merupakan sesuatu yang dapat kita pegang (pertahankan). Ini adalah sesuatu yang riil yang dapat dirasakan, direalisasikan, dialami, dan dinikmati. Inilah kemuliaan, terang, realitas, kekuatan, dan tenaga ministri dari perjanjian yang baru.

Dalam 2 Korintus 4:7 Paulus selanjutnya berkata, "Tetapi harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." Penyorotan Allah dalam hati kita membawakan harta ke dalam kita, yaitu Kristus yang mulia, sebagai perwujudan Allah, untuk menjadi hayat dan segala kita. Tetapi kita yang berisikan harta ini adalah bejana-bejana tanah liat, yang tidak berharga dan getas. Harta tak ternilai ini tersimpan dalam bejana-bejana tak berharga. Ini membuat bejana-bejana tak berharga itu menjadi para minister dari perjanjian yang baru dengan ministri yang tak ternilai. Ini digenapkan oleh kekuatan ilahi di dalam kebangkitan. Kekuatan yang berlimpah-limpah ini pasti berasal dari Allah, bukan dari diri kita. Harta ini, yaitu Kristus yang berhuni di dalam kita, bejana tanah liat, adalah sumber suplai ilahi bagi kehidupan orang Kristen. Oleh kekuatan yang unggul dari harta inilah para rasul sebagai para minister dari perjanjian yang baru dapat menempuh satu kehidupan yang tersalib, sehingga hayat kebangkitan Kristus dapat dinyatakan.

Realitas Kristus yang bercahaya ini adalah harta di dalam kita, bejana-bejana tanah liat. Secara lahiriah kita adalah bejana tanah liat, tetapi secara batiniah kita memiliki harta yang tak ternilai. Harta ini adalah Kristus sebagai perwujudan Allah Tritunggal yang telah melalui proses untuk menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit di dalam kita. Harta ini memiliki satu kekuatan, dan kekuatan ini adalah kekuatan yang unggul. Kristus sebagai Roh pemberi-hayat di dalam kita adalah Dia yang bersinar dan bekerja. Inilah harta yang kita miliki di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 30

No comments: