Hitstat

24 January 2012

2 Korintus - Minggu 18 Selasa

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:10-18


Manusia lahiriah ini tidak layak dibina, dikuatkan, ditinggikan, atau disanjung. Ketika Tuhan Yesus di bumi, Dia tidak merasa manusia lahiriah-Nya perlu disanjung. Sebaliknya, yang Dia perlukan adalah manusia lahiriah ini diletakkan pada kematian. Karena kita semua memiliki manusia lahiriah yang kuat, kita perlu mengalami membawa kematian Yesus.

Dalam kehidupan gereja saya telah menemukan bahwa manusia lahiriah para saudari bahkan lebih kuat daripada manusia lahiriah saudara. Karena alasan ini, maka saudari biasanya jauh lebih sulit disalibkan daripada saudara. Manusia lahiriah saudara dapat dibandingkan dengan gelas, sedangkan manusia lahiriah saudari dapat dibandingkan dengan karet. Gelas itu lebih mudah pecah daripada karet. Tetapi entah manusia lahiriah kita gelas atau karet, sesungguhnya tidak ada seorang pun dari antara kita yang mudah dipecahkan. Ada orang-orang kudus yang memerlukan penyaliban yang kekal, karena manusia lahiriah mereka itu begitu alot. Mereka tidak ingin diremukkan. Sepertinya mereka selalu mampu menghindar dari diletakkan pada salib.

Semakin kita mengalami manusia lahiriah kita dihabisi dan diletakkan pada kematian, manusia batiniah kita akan semakin diperbarui. Roh kita yang telah dilahirkan kembali dengan pikiran, emosi, dan tekad kita yang telah diperbarui perlu dibangkitkan, dikembangkan, diperbesar, dan disegarkan. Karena itu, sewaktu manusia lahiriah ini dihabisi, manusia batiniah akan dibangkitkan, diperbarui, dan dikembangkan.

Kehidupan yang dapat merampungkan ministri dari perjanjian yang baru adalah kehidupan yang manusia lahiriahnya diletakkan pada kematian dan manusia batiniahnya diperbarui dan dibangkitkan. Sebenarnya kehidupan semacam ini adalah ministri dari perjanjian yang baru. Kehidupan dan ministri ini diperlukan bagi pemulihan Tuhan pada hari ini. Hanya ministri semacam inilah yang dapat menyalurkan hayat kepada orang lain, dan dapat menyuplaikan Kristus sebagai Roh pemberi-hayat dan sebagai kebenaran kepada orang lain. Karunia-karunia, kekuatan, kegiatan yang energik, dan pekerjaan yang rajin tidaklah berkhasiat. Satu-satunya hal yang diperlukan adalah satu kehidupan yang tersalib, yaitu kehidupan yang manusia lahiriahnya terus-menerus mengalami kematian Yesus supaya bagian-bagian dalam diri kita dapat dibangkitkan, disegarkan, dan dikembangkan.

Saya harap kita semua terkesan dengan fakta bahwa ministri dari perjanjian yang baru ini bukanlah perkara talenta atau kekuatan. Ministri ini mutlak adalah perkara kehidupan. Dalam kehidupan yang semacam ini, apa adanya alamiah harus dimatikan, supaya apa adanya rohaniah dapat dibangkitkan, diperbarui, dan dikembangkan. Kehidupan semacam ini sangat diperlukan bagi pemulihan Tuhan pada hari ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 35

No comments: