Hitstat

14 January 2012

2 Korintus - Minggu 16 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:16


Saudara-saudara, saya menjamin Anda bahwa Tuhan akan memberikan istri yang paling cocok bagi Anda yang akan menindas dan bahkan menyerang Anda supaya manusia lahiriah Anda dapat dihabisi. Setiap istri tahu waktu yang tepat untuk menyerang suaminya. Sesungguhnya ini adalah kedaulatan Tuhan. Kadang-kadang ketika Anda membuat kesalahan, istri Anda akan sangat ramah kepada Anda dan memberi tahu Anda untuk tidak prihatin tentang hal itu. Tetapi ketika Anda tidak salah, dia mungkin akan menyerang Anda dengan keras tanpa alasan. Sebenarnya, ada satu alasannya: Allah dalam kedaulatan-Nya membiarkan dia berbuat demikian supaya Anda, sebagai pohon, dapat menjatuhkan daun-daun Anda.

Di satu pihak, sebuah pohon menjatuhkan daun-daunnya sendiri; di pihak lain, musim dan lingkungan memaksa pohon itu untuk melakukan hal itu. Bila musim gugur tiba, sebuah pohon harus menjatuhkan daun-daunnya, tidak peduli betapa hijaunya dan baiknya daun itu selama musim panas. Demikian juga, bila musim gugur dan musim dingin tiba dalam kehidupan kristiani kita, kita mungkin akan ditindas oleh anggota-anggota keluarga kita. Selama masa yang sangat dingin itu, kita akan dipaksa untuk menjatuhkan daun-daun kita. Ini berarti, di satu pihak, manusia lahiriah kita akan merosot dan di pihak lain, manusia lahiriah kita akan dihabisi.

Ketika kita mengalami kemerosotan manusia lahiriah kita, kita mungkin memberi tahu Tuhan bahwa kita tidak tahan lagi. Namun, Tuhan mungkin menunjukkan bahwa kita harus menanggungnya lebih lama lagi, karena nasib kita adalah manusia lahiriah kita dihabisi. Inilah pemahaman saya tentang hal ini menurut pengalaman saya.

Dalam 2 Korintus 3 Paulus membicarakan tentang transformasi. Dalam proses transformasi ini ada satu unsur ilahi yang ditambahkan ke dalam diri kita, dan kita akan disusun dengan unsur ini. Penyusunan ini menghasilkan transformasi. Seperti yang telah kita lihat dalam 2 Korintus 4, transformasi ini menjadi pembaruan. Pembaruan ini bukan hanya berhubungan dengan penambahan unsur ilahi ke dalam diri kita. Sifat usang kita, manusia lahiriah kita, juga akan dengan riil disingkirkan supaya hayat di dalam kita, yaitu Roh hayat, memiliki kesempatan untuk berkembang. Perkembangan hayat yang di dalam ini adalah pembaruan. Sekali lagi kita dapat memakai pohon-pohon sebagai satu ilustrasi. Selama musim dingin pohon-pohon itu tidur, tetapi pada musim semi kita dapat melihat perkembangan hayat batiniahnya. Ini bukan hanya transformasi, tetapi juga pembaruan.

Transformasi adalah perkara penyusunan; pembaruan mencakup penggantian. Diperbarui berarti manusia lahiriah ini dihabisi. Seperti sebuah pohon rontok daun-daunnya, demikian juga unsur lama dari manusia lahiriah kita akan merosot. Hasilnya, hayat batiniah akan berkembang dengan segar. Bila musim semi tiba, pohon-pohon itu akan menjadi hidup, segar, dan kuat. Daun-daun yang baru akan muncul, dan akhirnya pohon-pohon itu berbunga dan menghasilkan buah. Ini adalah satu gambaran dari pembaruan manusia batiniah kita. Dengan mengalami pembaruan ini, kita beranjak dari kemuliaan ke kemuliaan. Kemuliaan ini ditingkatkan dari satu tingkat ke tingkat lainnya, dari kemuliaan yang sekarang ini ke kemuliaan yang kekal.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 32

No comments: