Hitstat

10 May 2014

Kolose - Minggu 6 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:24; Yes. 53:3-5


Memang, selama Tuhan Yesus berada di bumi, orang-orang Yahudi adalah umat Allah. Bukankah mereka setiap hari mempersembahkan kurban kepada Allah? Bukankah mereka memiliki bait yang dibangun menurut wahyu dan petunjuk Allah? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini ialah, “ya”. Tetapi pada suatu hari, Yesus datang. Dia tidak memperhatikan bait seperti cara agamawan Yahudi. Ketika murid-murid-Nya mengagumi bangunan bait itu, Dia berkata, “Kamu melihat semuanya itu? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan” (Mat. 24:2). Siapakah yang berani berkata demikian? Jika Anda berada di situ dan mengucapkan perkataan ini, orang-orang Yahudi akan membunuh Anda. Itulah sebabnya mereka menganiaya Tuhan Yesus.

Hari ini juga demikian. Jika kita menginjil hanya untuk mendapatkan jiwa dan menyelamatkan orang dari neraka, kita mungkin tidak akan banyak menderita. Faktanya, kita mungkin akan disambut baik di mana-mana. Tetapi, jika kita menginjil dengan sasaran untuk membangun Tubuh, kita harus siap menderita, bahkan ditentang dan dianiaya. Agama tidak menyetujui pembangunan Tubuh. Beberapa orang Kristen bahkan berdusta tentang kita, menggolongkan kita dengan orang-orang bidah dan jahat, pergerakan penghujat Tuhan. Dalam 2 Korintus 6:8 Paulus mengatakan bahwa dia telah mengalami “diumpat atau dipuji”. Jika ketika Anda melayani Tuhan, Anda hanya menerima pujian dari orang lain, saya akan meragukan kesetiaan Anda kepada Tuhan. Jika Anda setia kepada Tuhan, agama hari ini akan mengkritik Anda dan menyebarkan berita jahat tentang Anda.

Renungkan apa yang dilakukan Paulus sewaktu ia masih disebut Saulus dari Tarsus. Dia adalah seorang tokoh dalam agamanya, dan ia melakukan setiap perkara yang mungkin dilakukan untuk mengambil keuntungan dari agama itu. Tetapi, dalam perjalanannya ke Damsyik ia telah ditangkap oleh Tuhan. Setelah bertobat, apa saja yang ia lakukan adalah meruntuhkan agama. Paulus adalah orang yang berani. Tuhan Yesus membatalkan hari Sabat, tetapi Paulus membatalkan sesuatu yang lebih penting pada agama Yahudi, yaitu sunat. Orang-orang Yahudi mempermasalahkan Paulus karena ia mengajar orang-orang untuk menghentikan praktek sunat. Jika Paulus hanya memperhatikan masalah mendapatkan jiwa, ia tidak akan menyalahi orang. Paulus tidak berkata, “Aku harus membuka semua pintu. Sebab itu, aku tidak akan mengatakan apa-apa tentang sunat. Aku tidak akan mengatakan apa-apa yang bertentangan dengan agama Yahudi. Demi mendapatkan jiwa, aku harus memelihara hubungan yang baik dengan umat beragama itu.” Jika Paulus hanya memperhatikan penyelamatan jiwa, dia akan mempraktekkan hal itu. Tetapi karena dia adalah untuk pembangunan Tubuh, maka dia tidak bisa melakukan hal itu. Demi menghasilkan dan membangun Tubuh Kristus, Paulus telah mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.

Kita perlu menggenapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk Tubuh Kristus, gereja. Saya dapat bersaksi, saya telah diserang dan ditentang justru karena saya mempertahankan pemulihan hidup gereja. Jika Anda memilih untuk berdiri bagi gereja, bersedialah menghadapi serangan, kesalahpahaman, dan desas-desus. Banyak hal jahat akan dikatakan orang tentang Anda. Alasan hal ini ialah masalah gereja mengguncangkan kuasa kegelapan. Sebab itu, orang-orang yang berdiri bagi gereja harus siap menerima serangan musuh. Tuhan Yesus berkata, “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku dan pintu alam maut tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18 Tl.). Perkataan ini menunjukkan bahwa pintu alam maut, kuasa kegelapan, akan melakukan segala hal untuk menggagalkan pembangunan gereja. Puji Tuhan, Dia telah berjanji bahwa pintu alam maut tidak akan menang!


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 12

No comments: