Hitstat

27 May 2014

Kolose - Minggu 9 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:1-2; Ef. 1:19-22


Karena tata cara, ketentuan, dan filsafat yang berbeda-beda yang telah menyusup ke dalam kehidupan gereja, maka hati kaum saleh di Kolose telah terluka, sehingga hati mereka menjadi dingin dan tidak puas. Bila hal-hal seperti itu masuk ke dalam gereja, akibatnya selalu perselisihan dan perpecahan. Kita harus menjaga pintu gereja, agar hal-hal itu tidak sampai masuk dan menimbulkan kerugian. Gereja di Kolose telah diserbu oleh ketentuan-ketentuan dan tata cara-tata cara Yahudi, filsafat penyembah berhala, aliran mistik, dan pertapaan. Hal-hal itu menyebabkan kaum saleh menjadi keras kepala, berbeda pendapat, dan tidak puas. Hal-hal itu pun menyebabkan hati kaum saleh terluka dan menjadi dingin, terpecah belah dan bercerai satu dengan yang lain. Sebab itu, Paulus bergumul untuk kaum saleh supaya hati mereka terhibur dan terjalin bersama dalam kasih.

Bila hati telah terluka, menjadi dingin, dan terpecah belah, mudah sekali pikiran itu diselewengkan, bahkan diserang oleh musuh. Bila pikiran dalam kondisi sedemikian, pikiran tidak akan mampu memahami perkataan yang disuplaikan tentang Kristus dan ekonomi Allah.

Problem dalam hati kerap kali merupakan penyebab sakit jiwa. Jika pikiran seseorang berada di bawah serangan musuh, itu suatu petunjuk bahwa hatinya bermasalah. Bila hati bermasalah, mudahlah pikiran berada dalam kegelapan atau takluk kepada serangan. Ini adalah satu prinsip yang penting sekali. Kebanyakan kasus penyakit kejiwaan bersumber pada problem yang ada di dalam hati. Empat puluh tahun lebih yang lalu, kepala sebuah rumah sakit jiwa yang besar mengatakan kepada saya bahwa menurut pengalaman dan pengamatannya, problem mental disebabkan oleh problem yang berkaitan dengan keserakahan akan uang dan hawa nafsu seks. Ini semua adalah problem hati. Tamak akan uang menyebabkan problem dalam hati sejumlah orang, sedangkan hawa nafsu daging menyebabkan problem dalam hati sebagian orang lainnya. Problem-problem seperti ini membuat pikiran berada di bawah serangan. Dari pengalaman bertahun-tahun, kita telah mengetahui bahwa penyakit kejiwaan dapat ditelusuri dari problem hati. Pikiran dapat diserang karena hati sakit. Mungkin seseorang mempunyai satu ambisi tertentu atau keinginan dalam hatinya, jika ambisi atau keinginan itu tidak terpenuhi dan tidak tertanggulangi, maka pikirannya dapat diserang.

Paulus pasti menyadari hal ini, dia tahu pentingnya hati orang-orang Kolose terhibur dan terjalin dalam kasih. Jika hati mereka diperhatikan dengan memadai, maka kaum saleh akan memiliki kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian. Pikiran mereka akan berfungsi lagi secara normal untuk memahami hal-hal rohani. Ketika hati kita terhibur, pikiran kita juga akan berfungsi dengan tepat. Tetapi, jika hati kita bermasalah, maka pikiran kita juga akan bermasalah. Hati mengatur pikiran. Jadi, normal tidaknya pikiran kita tergantung pada kondisi hati kita.

Hubungan kaum saleh dalam hidup gereja menguji dan menyingkapkan apa yang ada di dalam hati kita. Kalau hati diduduki oleh ambisi, keinginan, dan tujuan-tujuan tertentu, pikiran kita tidak akan normal dan akan membuat kita bermasalah dengan orang lain. Sebagai contoh, jika pikiran saya berada di bawah serangan karena ada suatu problem dalam hati saya, mungkin saya akan merasa kesal jika seorang saudara tidak menyambut saya dengan senyuman. Saya mungkin akan lebih kesal lagi jika saudara itu mengundang saudara lain untuk makan siang bersamanya, tetapi tidak mengundang saya. Saya mungkin akan marah-marah karena situasi yang demikian. Kemarahan ini bukan disebabkan oleh temperamen, melainkan oleh problem dalam hati saya. Dalam hati saya, saya ingin dihargai, dihormati, dan diberi kedudukan. Itu mungkin menyebabkan saya merasa bahwa orang lain harus menunjukkan penghormatannya kepada saya melalui menyambut saya dengan cara yang menyenangkan. Tetapi, jika di dalam hati saya tidak ada problem, saya tidak akan merasa terganggu jika seorang saudara tidak tersenyum kepada saya atau tidak mengajak saya dalam satu aktivitas tertentu. Jika hati kita benar, kita akan senang di dalam hidup gereja, tidak peduli apa yang terjadi atas diri kita. Tetapi jika dalam hati kita ada suatu problem, pasti gereja tidak menyenangkan. Ini adalah satu hal yang sangat serius.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 17

No comments: