Hitstat

30 May 2014

Kolose - Minggu 9 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:2-3, 9


Izinkan saya bersaksi tentang pengalaman saya bagaimana memiliki keyakinan yang penuh terhadap tumpuan gereja. Pada tahun 1932 kami mulai mempraktekkan hidup gereja di Chefoo, kampung halaman saya. Setelah beberapa bulan, ada orang bangkit menentang kami. Sebelum kami mempraktekkan hidup gereja, saya disayangi dan dihormati oleh tokoh-tokoh Kristen di kota itu. Namun, sikap tokoh-tokoh itu terhadap saya mulai berubah setelah orang-orang yang berpotensi makin banyak yang masuk ke dalam gereja. Hal ini mencemaskan tokoh-tokoh Kristen tersebut, dan banyak kabar negatif yang disebarkan tentang kami. Hal ini membuat saya sangat gelisah, lalu saya datang kepada Tuhan dan menanyakan situasi ini. Saya mohon Tuhan menampakkan kepada saya kesalahan apakah yang saya lakukan. Akhirnya saya berkesimpulan bahwa jika saya ingin menjadi manusia, saya harus percaya kepada Tuhan Yesus, jika saya ingin percaya Tuhan, saya harus mengasihi-Nya; dan jika saya mengasihi-Nya, saya harus menempuh jalan gereja. Hasilnya, saya menerima keyakinan penuh mengenai tumpuan gereja. Saya tidak saja beriman, tetapi juga berpengetahuan yang menghasilkan kepastian. Saya sudah menempuh jalan ini lebih dari 46 tahun, dan saya tidak pernah mengubah pendirian saya mengenai tumpuan gereja; tak peduli berapa banyak kesulitan yang saya derita karena pendirian yang saya pertahankan ini. Ada beberapa rekan sekerja saya yang dahulu akrab dengan saya mengkhianati saya karena mereka takut menghadapi serangan yang menentang tumpuan gereja. Beberapa di antara mereka bahkan pernah mengkhotbahkan kebenaran tumpuan gereja, tetapi sebenarnya mereka masih plin-plan. Mereka tidak mempunyai keyakinan yang penuh akan pengertian yang Paulus katakan dalam Kolose 2:2. Paulus menyadari bahwa mengenai rahasia Allah, yaitu Kristus, kaum beriman perlu kepastian, keyakinan, yang berasal dari iman dan pengetahuan. Mereka yang telah memiliki keyakinan niscaya tidak akan plin-plan dalam hal ini.

Orang-orang Kolose tidak memiliki keyakinan yang penuh terhadap Kristus. Jika tidak, tidak mungkin mereka beralih menyembah malaikat atau menerima hal-hal seperti: tata cara, peraturan, dan filsafat. Di satu pihak mereka menerima Kristus dan sedikit banyak mengenal sesuatu tentang Dia. Di pihak lain, pengetahuan mereka terhadap Kristus tidak disertai keyakinan yang penuh akan pengertian. Orang-orang Kolose tentu percaya kepada Tuhan Yesus dan berpegang kepada iman, tetapi mereka tidak memiliki segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian. Mereka mengenal Kristus sebagai Putra Allah dan menerima Dia, tetapi, karena mereka sangat plin-plan, maka mereka juga menerima berbagai tata cara, peraturan, dan filsafat.

Jika kita ingin memiliki segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian tentang Kristus sebagai rahasia Allah, maka setiap bagian dari diri kita harus dilatih. Kita tidak boleh plin-plan sedikit pun. Saya khawatir terhadap mereka yang berada dalam pemulihan Tuhan yang tidak mau melatih diri mereka dengan sepenuhnya. Karena kekurangan latihan ini, mereka tidak mungkin memiliki keyakinan yang penuh akan pengertian mengenai pemulihan Tuhan.

Dalam Kolose 2:2 Paulus tidak saja membicarakan keyakinan yang penuh, tetapi juga segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian. Bila kita memikirkan hal ini, marilah kita sekali lagi menggunakan contoh tumpuan gereja. Beberapa orang kudus mungkin memiliki keyakinan penuh terhadap tumpuan gereja, tetapi mereka mungkin tidak memiliki kekayaan dalam pengertian mereka. Ketika mereka membicarakan masalah tumpuan gereja, mereka tidak bisa berkata banyak. Ini dikarenakan kekurangan kekayaan dalam pengertian mereka. Jika kita memiliki kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian mengenai kebenaran tumpuan keesaan, kita akan memiliki banyak perkataan tentang hal ini. Dalam hal tumpuan gereja, kita perlu dilatih sampai kita memiliki segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 18

No comments: