Hitstat

16 January 2016

Ibrani - Minggu 34 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:27


Pengurapan minyak mempunyai fungsi yang indah. Pertama, pengurapan minyak dapat menegur kita, dan kedua, dapat menyuruh kita kembali kepada hukum hayat. Pengurapan tidak mengajar kita melakukan segala sesuatu, ia hanya mengajar kita tinggal di dalam Kristus. Jika kita tinggal di dalam Kristus, kita boleh pergi ke mana saja. Tetapi Anda harus ingat ketentuan yang penting ini ‑ tinggal di dalam Kristus. Allah tidak memperhatikan ke mana kita pergi atau apa yang kita perbuat. Dalam ekonomi Allah, perbuatan kita tidaklah penting, yang mutlak penting adalah apa adanya kita. Apa adanya kita tergantung pada hayat yang olehnya kita hidup hari demi hari.

Allah mementingkan sifat‑Nya, tetapi penyertaan‑Nya adalah pelindung kita. Sifat Allah ada di dalam kita, kita harus hidup menurut sifat ini. Ini berarti kita harus hidup menurut hukum hayat. Namun kita sering diselewengkan. Pada saat kita diselewengkan, penyertaan Allah akan menaungi, mengawasi, dan memperingatkan kita. Bila kita menyeleweng dari hukum hayat, pengurapan minyak akan berkata, "Tidak!" Setelah kita berkata, "Tuhan, aku bertobat," pengurapan minyak akan menyuruh kita kembali kepada hukum hayat. Pengurapan minyak mewakili penyertaan Allah yang membimbing, mengoreksi, dan membawa kita kembali ke dalam sifat‑Nya. Kita harus hidup menurut hukum hayat. Ini berarti kita harus hidup dan bertindak menurut sifat Allah.

Allah tidak memperhatikan apa yang kita perbuat, yang diperhatikan‑Nya ialah apakah apa adanya kita ini menurut sifat‑Nya yang ada di dalam kita. Ia tidak terlalu memperhatikan apa yang kita katakan kepada istri kita, tetapi memperhatikan dengan hayat apakah kita berbicara kepada istri kita, atau menurut sifat apakah kita berbicara kepadanya? Saya tidak mengunjungi tempat‑tempat yang penuh dosa, sebab sifat ilahi dalam diri saya tidak mengizinkan saya ke sana. Ketika kita dari hari ke hari hidup menurut sifat ilahi, kita akan dijenuhi dengan Kristus, dan diubah menjadi gambar‑Nya.

Pelayanan gereja bukanlah suatu pelayanan yang dilakukan hanya menurut pengurapan minyak, juga bukan hanya menurut organisasi saja. Jika pelayanan kita hanya seperti itu, tidak lama kemudian pasti kita akan saling bertengkar. Hidup menurut hukum hayat lebih penting daripada mengikuti pengurapan minyak. Kita mungkin dipimpin oleh pengurapan minyak dalam membersihkan balai sidang, namun di antara kita tetap tidak ada pembangunan sedikit pun. Seorang saudara yang mengaku dirinya mengikuti pengurapan minyak, namun tidak hidup menurut hukum hayat, bisa berkata, "Kita tidak berada dalam organisasi, kita berada dalam organisme." Akan tetapi "organisme" ini justru berasal dari sifat bawaan yang rusak. Jika cara h­dup kita demikian, mustahil ada pembangunan. Semakin kita bertumbuh, kita semakin nampak adanya pembangunan.

Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam hayat? Melalui mematuhi pengurapan minyak yang mengajar kita tinggal di dalam Kristus. Tinggal di dalam Kristus berarti hidup menurut sifat‑Nya. Sifat‑Nya senantiasa bekerja dan berfungsi dalam batin kita. Fungsi sifat hayat adalah hukum, hayat. Semakin kita hidup menurut hukum hayat, kita akan semakin diubah menjadi manusia yang dikehendaki‑Nya.

Kita tidak seharusnya terlalu memperhatikan pekerjaan, tetapi harus memperhatikan apa adanya kita, apa adanya kita ialah menurut sifat Allah di dalam kita. Belajarlah hidup menurut hukum hayat. Pengurapan minyak adalah penyertaan Allah untuk membimbing, membetulkan, dan mengembalikan kita kepada hukum hayat. Hukum hayatlah yang bekerja di dalam kita dan mengubah kita. Jika saudara saudari di tiap gereja mau hidup menurut sifat ilahi Allah yang ada di dalam batin mereka, tentu hari ini Tuhan akan memiliki kesaksian yang unggul di bumi. Kesaksian ini akan mempermalukan musuh, dan membawa Tuhan kembali. Inilah perkara yang dinanti‑nantikan Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 68

No comments: