Hitstat

28 January 2016

Yakobus - Minggu 2 Kamis



Pembacaan Alkitab: Yak. 1:4


Setelah mempelajari surat‑surat Paulus dan semua berita pelajaran‑hayat dari surat‑surat itu, tidak ragu‑ragu lagi kita akan dipengaruhi untuk menerima terang mengenai ekonomi Allah dan diteguhkan bagi ekonomi Allah. Akan tetapi, ada kemungkinan kelakuan kita sembrono atau kita mengabaikan hal‑hal praktek kristiani yang sempurna. Karena itu, kita perlu keseimbangan yang dipaparkan dalam Kitab Yakobus.

Sifat khas yang menonjol dari Surat Yakobus adalah menunjukkan bahwa kita mungkin sangat kuat dalam ekonomi Allah, namun belum lagi sempurna dan utuh dalam kelakuan kita sebagai orang Kristen dalam hidup kita sehari‑hari. Banyak di antara kita bisa bersaksi bahwa kita telah nampak visi mengenai ekonomi Allah dan kita juga mutlak bagi visi ini. Akan tetapi, kita masih perlu menaruh perhatian terhadap kelakuan kita dalam hidup kita sehari‑hari. Seorang saudara mungkin sangat mudah marah terhadap istrinya, atau seorang saudari mungkin bersikap tidak pantas terhadap suaminya. Dalam kasus semacam ini, saudara maupun saudari tersebut tidak sempurna atau utuh. Inilah suatu gambaran tentang fakta bahwa kita memerlukan firman penyeimbang yang terdapat dalam Kitab Yakobus.

Di samping memberikan suatu keseimbangan, Surat Yakobus juga menyajikan suatu peringatan yang tegas bahwa seseorang mungkin sangat saleh, namun tidak jelas terhadap visi tentang ekonomi Perjanjian Baru Allah. Menurut sejarah gereja, Yakobus terkenal sebagai orang yang menempuh hidup yang saleh. Sebuah catatan mengatakan bahwa Yakobus menggunakan begitu banyak waktu berlutut berdoa sehingga lututnya kebal. Yakobus pastilah seorang yang saleh, seorang yang berdoa, dan hal doa ditekankan dalam suratnya. Namun, Yakobus mungkin tidak memiliki visi yang jelas mengenai perbedaan anugerah dengan hukum Taurat; yaitu, ia tidak mempunyai visi yang jelas mengenai ekonomi Allah. Akan tetapi, suratnya terkenal dan luar biasa dalam hal kelakuan orang Kristen dan menekankan praktek kristiani yang sempurna.

Kita benar‑benar perlu mempunyai pandangan yang seimbang terhadap Surat Yakobus. Di satu pihak, kita perlu nampak bahwa surat ini menunjukkan bahwa Yakobus mungkin kekurangan visi yang jelas tentang ekonomi Allah. Di pihak lain, kitab ini menunjukkan perlunya praktek kristiani yang sempurna. Dari kedua puluh tujuh kitab Perjanjian Baru, empat belas kitab ditulis oleh Paulus. Surat‑surat Paulus membahas ekonomi Allah, penyaluran Allah. Ekonomi ini vital dan penting. Namun untuk melaksanakan ekonomi Allah, kita memerlukan praktek kristiani yang sempurna. Ini berarti kita tidak boleh ceroboh dalam hidup sehari-hari. Sebagai gambaran, kita bisa menggunakan prajurit dalam suatu angkatan bersenjata. Tanggung jawab utama seorang prajurit adalah berperang bagi negaranya. Namun untuk menjadi seorang pejuang yang baik, seorang prajurit perlu menempuh hidup pribadi yang baik setiap hari. Demikian juga, walaupun kita mungkin menjadi prajurit-prajurit, pejuang-pejuang, bagi ekonomi Allah, kita masih perlu menempuh hidup kristiani yang sempurna dan utuh setiap hari.

Tempat Kitab Yakobus ditunjukkan oleh posisinya dalam susunan kitab-kitab Perjanjian Baru: langsung menyusul keempat belas Surat-surat Kiriman Paulus. Surat-surat Kiriman Paulus dari Roma hingga Ibrani, semuanya mengungkapkan pokok utama ekonomi Allah. Kita boleh menyamakan surat-surat itu dengan pintu gerbang utama suatu bangunan. Kemudian kita hisa menyamakan Surat Yakobus dengan pintu kecil dekat gerbang tersebut. Walaupun "gerbang" Surat-surat Kiriman Paulus itu penting, kita masih memerlukan "pintu" Surat Yakobus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 3

No comments: