Hitstat

22 January 2016

Yakobus - Minggu 1 Jumat



Pembacaan Alkitab: Yak. 1:1


Surat Yakobus berawal seperti ini, "Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan: Bersukacitalah! (Tl.). Yakobus adalah saudara kandung Tuhan Yesus (Mat. 13:55) dan Yudas (Yud. 1). Ia bukan salah satu dari kedua belas rasul yang dipilih oleh Tuhan ketika Tuhan berada di bumi, tetapi ia menjadi seorang rasul setelah kebangkitan Tuhan (Gal. 1:19) dan menjadi penatua terkemuka dalam gereja di Yerusalem (Kis. 12:17; 15:2, 13; 21:18). Bersama Petrus dan Yohanes, Yakobus dianggap sebagai sokoguru gereja. Paulus menyebutnya yang pertama di antara ketiga sokoguru itu (Gal. 2:9).

Dalam 1:1 Yakobus menyebut dirinya sebagai "hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus". Di sini Yakobus mengganggap Tuhan Yesus setara dengan Allah. Hal ini berlawanan dengan Yudaisme yang tidak mengakui keilahian Tuhan (Yoh. 5:18).

Sewaktu Tuhan Yesus masih hidup di bumi di dalam daging, Yakobus pernah hidup bersama‑Nya; boleh jadi ia tidak mendengarkan Tuhan, dan sekurang‑kurangnya sampai tingkat tertentu ia meremehkan‑Nya. Ada sebuah contoh tentang hal ini dalam Yohanes 7. Namun, setelah penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Tuhan, saudara kandung Tuhan Yesus ini justru menjadi seorang beriman bahkan menganggap kakak laki‑lakinya sederajat dengan Allah. Inilah sebabnya Yakobus menyebut dirinya sebagai hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus.

Dalam Yakobus 1:1 juga dikatakan, "Kepada kedua belas suku di perantauan: Bersukacitalah!" (Tl.). Kedua belas suku di sini mengacu kepada suku‑suku Israel. Ini menunjukkan bahwa Surat Kiriman ini ditulis untuk orang‑orang Kristen Yahudi yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus yang mulia (2:1), dibenarkan karena iman (2:24), dilahirkan kembali oleh firman kebenaran (1:18), dan dihuni oleh Roh Allah (4:5), mereka juga adalah anggota‑anggota gereja (5:14), menantikan kedatangan kembali Tuhan (5:7‑8). Akan tetapi, dengan menyebut kaum beriman di dalam Kristus ini "kedua belas, suku", seperti penyebutan umat pilihan Allah dalam ekonomi Perjanjian Lama‑Nya, kita tahu bahwa penulis kitab ini mungkin kekurangan penglihatan yang jelas akan perbedaan antara orang‑orang Kristen dengan bangsa Yahudi, antara ekonomi Perjanjian Baru Allah dengan zaman Perjanjian Lama. Mungkin ia tidak melihat bahwa dalam Perjanjian Baru, Allah telah menyelamatkan dan memisahkan kaum beriman Yahudi dari umat Yahudi, yang kemudian dianggap oleh Allah sebagai "angkatan yang jahat" (Kis. 2:40). Dalam ekonomi Perjanjian Baru‑Nya, Allah tidak menganggap kaum beriman Yahudi sebagai orang‑orang yang dipisahkan bagi Yudaisme, melainkan sebagai orang-orang Kristen yang dipisahkan bagi gereja. Sebagai anggota‑anggota gereja Allah, mereka seharusnya berbeda dan terpisah dari umat Yahudi sama seperti mereka terpisah dari bangsa kafir (1 Kor. 10:32). Akan tetapi Yakobus, seorang sokoguru gereja, dalam Surat Kirimannya kepada saudara-saudara Kristen masih memanggil mereka "kedua belas suku". Ini mungkin merupakan alasannya menujukan perkataan dalam 5:1‑6 kepada orang‑orang kaya secara umum di antara orang‑orang Yahudi. Hal ini bertentangan dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 1

No comments: