Hitstat

08 April 2016

1 Petrus - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:11
Doa baca: 1 Ptr. 1:11
Mereka pun meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya bersaksi tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.


Petrus mungkin hanyalah seorang nelayan, tetapi dia juga seorang penulis yang luar biasa. Dia meluangkan sejumlah besar waktu untuk mempelajari Perjanjian Lama. Dia menemukan hal-hal yang diselidiki para nabi, dan dia mempunyai keberanian untuk mengatakan bahwa sewaktu para nabi menyelidiki, Roh Kristus berada di dalam mereka. Sebagaimana telah kita singgung dalam berita sebelumnya, penyusunan Roh Kristus bersifat zaman. Ini berarti Roh Kristus disusun secara zaman melalui dan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Namun, fungsi Roh ini bersifat kekal, karena Dia adalah Roh yang kekal (Ibr. 9:14). Mengenai penyusunan Roh Kristus, faktornya adalah waktu. Tetapi mengenai fungsi Roh Kristus, faktornya bukan waktu. Roh Allah memadai dan cukup bagi penciptaan, tetapi bagi pelaksanaan keselamatan sempurna Allah dan bagi penerapan keselamatan ini, diperlukan Roh Kristus. Ketika nabi-nabi Perjanjian Lama menyelidiki saat yang bagaimana Kristus akan menderita, Roh Kristus bekerja di dalam mereka. Ini berarti Roh Allah Tritunggal -- Roh pemberi-hayat yang almuhit dari Kristus -- sedang beroperasi di dalam mereka. Menurut fungsi, tidak ada perbedaan antara pekerjaan Roh itu di dalam nabi-nabi dan pekerjaan-Nya di dalam para rasul. Itu adalah Roh yang sama dengan fungsi yang sama.

Satu dan 2 Petrus ditulis kepada kaum beriman Yahudi. Orang Yahudi mengenal Allah, dan mereka percaya kepada pemercikan darah kurban. Meskipun mereka mengenal Allah, mereka tidak mengenal Dia sebagai Bapa dari Kristus. Selanjutnya, mereka mengenal Roh Allah dan Roh Yehova (TUHAN), tetapi mereka tidak mengenal Roh Kristus. Dalam 1:2 Petrus sengaja menggunakan ungkapan "percikan darah-Nya" untuk membedakan pemercikan ini dengan pemercikan darah kurban dalam Perjanjian Lama. Selain itu, dalam 1:3 dia berbicara tentang "Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus" untuk membedakan Allah orang Kristen dari Allah orang Yahudi. Petrus berusaha meyakinkan kaum beriman Yahudi bahwa bahkan para nabi Perjanjian Lama sama dengan orang Kristen Perjanjian Baru. Roh Kristus yang ada di dalam orang Kristen Perjanjian Baru juga bekerja di dalam nabi-nabi Perjanjian Lama.

Secara umum, dalam zaman Perjanjian Lama Roh itu berada di atas kaum beriman, tidak berada di dalam mereka. Tetapi di sini, berdasarkan prinsip fungsi yang kekal dari Roh Kristus, ada suatu perkecualian: kita diberi tahu bahwa Roh Kristus bekerja di dalam para nabi Perjanjian Lama. Petrus berkata bahwa Roh Kristus di dalam mereka membuat para nabi jelas mengenai saat yang bagaimana Kristus akan menderita.

Ungkapan "saat yang bagaimana" menyiratkan banyak hal. Ungkapan ini menunjukkan kepada kaum beriman Yahudi bahwa saat yang bagaimana Kristus akan datang adalah saat ketidakpercayaan. Pada zaman Petrus, tidak banyak orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka yang percaya malah dianiaya. Orang Yahudi yang tidak percaya menantang kaum beriman Yahudi, katanya, "Lihat, betapa sedikitnya orang yang percaya kepada Yesusmu! Mengapa kalian begitu bodoh, percaya kepada seorang Nazaret yang tergantung di atas salib?" Kita tidak seharusnya mengharapkan banyak orang Yahudi percaya kepada Tuhan Yesus. Saat yang bagaimana Kristus datang adalah saat ketidakpercayaan. Ini berarti ketidakpercayaan adalah ciri khas waktu kedatangan Kristus. Yesaya bertanya, "Siapa yang percaya kepada pemberitaan kami?" Petrus tentunya telah melihat ketidakpercayaan ini pada orang-orang dalam zamannya. Petrus memberitakan, tetapi sangat sedikit orang Yahudi yang menanggapi. Itu adalah saat yang bagaimana. Hari ini, banyak orang Kristen mengharapkan kebangunan yang besar. Namun, itu berlawanan dengan prinsip bahwa saat yang bagaimana Kristus datang ditandai dengan ketidakpercayaan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 9

No comments: