Hitstat

29 April 2016

1 Petrus - Minggu 8 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1-2
Doa baca: 1 Ptr. 2:2
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.


Melalui kelahiran kembali (1:3, 23), kaum beriman dilahirkan menjadi bayi-bayi yang bersandarkan rawatan susu rohani dapat bertumbuh dalam hayat kepada keselamatan yang lebih lanjut, untuk pembangunan Allah. Kata "murni" dalam ayat 2 dalam bahasa aslinya berarti "jujur", berlawanan dengan tipu muslihat dalam ayat 1. Susu yang murni adalah susu yang tanpa tujuan palsu, tanpa sasaran lain, selain merawat jiwa.

Kata Yunani yang diterjemahkan "firman" (air susu murni) adalah logikos. Firman ini, dalam Roma 12:1 (LAI: sejati) adalah kata sifat yang diturunkan dari kata benda logos -- firman; karena itu, firman di sini memiliki arti yang berhubungan dengan pikiran (lawan dari tubuh), berhubungan dengan kemampuan rasional; jadi, berarti rasional, logis, beralasan. Susu firman bukanlah susu untuk tubuh, melainkan susu untuk jiwa, yaitu manusia batiniah. Susu ini disalurkan oleh firman Allah untuk merawat manusia batiniah kita melalui pemahaman pikiran rasional kita, dan diasimilasikan dengan kemampuan mental kita.

Dari segi tata bahasa, ayat 1 adalah penjelasan dari subyek ayat 2. Sebagaimana telah kita tunjukkan, "murni" (jujur, Tl.) dalam ayat 2 berlawanan dengan "tipu muslihat" dalam ayat 1. Versi yang lain menerjemahkan "susu firman yang murni" atau "susu firman yang sejati". Mungkin kata "murni" (jujur) yang dipakai Petrus ini mencakup makna murni dan sejati. Namun, tujuan tulisan Petrus di sini adalah menunjukkan kontras antara kemurnian (kejujuran) dengan tipu muslihat yang berasal dari kejahatan.

Apakah yang dapat menelan atau menyingkirkan tipu muslihat kita? Perawatan yang terdapat dalam susu firman yang murni adalah antibiotik terhadap tipu muslihat. Dalam firman Allah ada perawatan yang adalah susu bagi manusia batiniah kita. Sama seperti tubuh fisik kita dirawat dengan susu, demikianlah manusia batiniah kita, jiwa kita, perlu dirawat dengan susu firman yang murni. Susu ini mengandung unsur yang dapat menyingkirkan unsur tipu muslihat kita. Karena itu, susu firman adalah susu yang murni.

Dalam 2:1-2, Petrus menunjukkan bahwa sebagai bayi-bayi yang baru lahir, kita perlu membuang segala kejahatan, juga perlu mendambakan susu firman yang murni. Tujuan dari membuang akar kejahatan adalah agar kita mendambakan, menginginkan susu firman. Saya percaya bahwa Petrus menulis ini tidak berdasarkan doktrin, melainkan berdasarkan pengalaman rohaninya. Jika tidak memiliki pengalaman yang memadai, kita tidak akan mampu mengerti apa yang Petrus katakan.

Jika Anda penuh dengan kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, dengki, dan fitnah, Anda tidak akan memiliki selera terhadap firman. Anda tidak akan lapar atau haus akan firman Allah. Anda tidak akan memiliki kedambaan, keinginan untuk minum susu firman yang murni. Jika Anda ingin lapar dan haus akan firman Allah, jika Anda damba minum susu yang ada dalam firman, Anda perlu membenci kejahatan Anda dan tidak mengucapkan perkataan yang jahat kepada orang lain.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 15

No comments: