Pembacaan
Alkitab: Mat.
9:9-17; Gal. 3:27
Doa baca: “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.” (Gal. 3:27)
Dalam Matius 9:16 Tuhan melanjutkan
dengan sesuatu yang bahkan lebih halus, lebih manis, dan lebih akrab. Ia
berkata, “Tidak seorang pun menambalkan
secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain
penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.” Kain
yang tidak susut melambangkan Kristus dari inkarnasi-Nya sampai penyaliban-Nya,
sebagai sehelai kain baru yang belum diapa-apakan, belum diselesaikan;
sedangkan baju baru dalam Lu-kas 5:36 melambangkan Kristus sebagai baju baru
setelah “digarap” dalam penyaliban-Nya (istilah Yunani yang berarti baru dalam
Lukas 5:36 sama dengan kata “segar” dalam Mat. 9:17).
Mula-mula Kristus adalah
kain yang belum susut untuk membuat baju baru. Kemudian, melalui kematian dan
kebangkitan-Nya, dijadikan baju baru untuk menutupi kita sebagai kebenaran kita
di hadapan Allah, agar kita dapat dibenarkan oleh Allah dan diperkenan oleh-Nya
(Luk. 15:22; Gal. 3:27; 2 Kor. 1:30). Jika secarik kain yang belum susut
dijahitkan pada baju yang tua, ia akan menarik pakaian itu karena daya
kerutnya, sehingga memperbesar koyaknya. Menjahitkan secarik kain yang belum
susut pada pakaian yang tua berarti meniru apa yang Kristus lakukan dalam
kehidupan insani-Nya di bumi. Inilah yang diusahakan oleh kaum modernis hari
ini. Mereka hanya meniru perbuatan insani Yesus untuk memperbaiki perilaku
mereka; mereka tidak percaya kepada Yesus yang tersalib sebagai Penebus mereka
atau Kristus yang bangkit sebagai jubah mereka yang baru untuk menutupi mereka
sebagai kebenaran mereka di hadapan Allah.
Kristus yang Almuhit ini
sebagai Roh adalah baju baru bagi kita untuk kita kenakan. Karena itu, bahkan
baju itu juga adalah Roh. Kita dibaptis ke dalam Kristus yang adalah Roh —
itulah artinya kita mengenakan Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2,
Berita 28
No comments:
Post a Comment