Hitstat

08 January 2018

Matius - Minggu 15 Senin



Pembacaan Alkitab: Mat. 9:9-17; Gal. 3:27
Doa baca:Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.(Gal. 3:27)


Dalam Matius 9:16 Tuhan melanjutkan dengan sesuatu yang bahkan lebih halus, lebih manis, dan lebih akrab. Ia berkata, “Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.” Kain yang tidak susut melambangkan Kristus dari inkarnasi-Nya sampai penyaliban-Nya, sebagai sehelai kain baru yang belum diapa-apakan, belum diselesaikan; sedangkan baju baru dalam Lu-kas 5:36 melambangkan Kristus sebagai baju baru setelah “digarap” dalam penyaliban-Nya (istilah Yunani yang berarti baru dalam Lukas 5:36 sama dengan kata “segar” dalam Mat. 9:17).

Mula-mula Kristus adalah kain yang belum susut untuk membuat baju baru. Kemudian, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, dijadikan baju baru untuk menutupi kita sebagai kebenaran kita di hadapan Allah, agar kita dapat dibenarkan oleh Allah dan diperkenan oleh-Nya (Luk. 15:22; Gal. 3:27; 2 Kor. 1:30). Jika secarik kain yang belum susut dijahitkan pada baju yang tua, ia akan menarik pakaian itu karena daya kerutnya, sehingga memperbesar koyaknya. Menjahitkan secarik kain yang belum susut pada pakaian yang tua berarti meniru apa yang Kristus lakukan dalam kehidupan insani-Nya di bumi. Inilah yang diusahakan oleh kaum modernis hari ini. Mereka hanya meniru perbuatan insani Yesus untuk memperbaiki perilaku mereka; mereka tidak percaya kepada Yesus yang tersalib sebagai Penebus mereka atau Kristus yang bangkit sebagai jubah mereka yang baru untuk menutupi mereka sebagai kebenaran mereka di hadapan Allah.

Kristus yang Almuhit ini sebagai Roh adalah baju baru bagi kita untuk kita kenakan. Karena itu, bahkan baju itu juga adalah Roh. Kita dibaptis ke dalam Kristus yang adalah Roh — itulah artinya kita mengenakan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 28

No comments: