Hitstat

16 January 2018

Matius - Minggu 16 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 10:25
Doa baca: “Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.” (Mat. 10:25)


Tuhan menunjukkan bahwa kerajaan Allah akan ditentang tidak hanya oleh dunia agama Yahudi, tetapi juga oleh dunia orang kafir yang duniawi. Pada akhirnya, para rasul dibawa ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja Romawi. Mereka dianiaya dan menjadi suatu kesaksian. Ini mewahyukan kesamaan dunia agama dan dunia politik ketika menentang Kerajaan Surga, sebab keduanya berada di bawah cengkeraman musuh Allah. Maksud tujuan Raja surgawi ialah mendirikan kerajaan-Nya di bumi di wilayah agama dan politik. Ini pasti akan membangkitkan tentangan dan aniaya. Tuhan juga memberi tahu orang-orang yang diutus-Nya bahwa mereka akan dibenci oleh sanak saudara mereka. Orang-orang yang akan menjadi rasul untuk memberitakan Injil kerajaan harus mengalami putusnya pertalian persaudaraan yang paling dekat.

Dalam ayat 19-20 menunjukkan bahwa rasul-rasul tidak hanya memiliki kuasa Raja surgawi (ayat 1), tetapi juga Roh Bapa mereka. Kuasa Raja menanggulangi roh-roh najis dan penyakit-penyakit; Roh Bapa menanggulangi penganiayaan dari para penentang. Tuhan menyuruh orang-orang yang diutus-Nya tidak berbicara dari diri sendiri saat mereka menjumpai aniaya. Dia seolah-olah berkata, “Janganlah khawatir, dan janganlah berbicara sendiri. Roh Bapamu menyertai kamu.” Asalkan kita mempunyai Roh Tuhan, kita mempunyai penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan di sini ialah Roh untuk berbicara. Kita harus belajar untuk menghadapi penganiayaan bukan dalam diri kita, melainkan belajar kembali ke dalam roh kita dan mengandalkan roh yang tinggal di dalam kita. Kita harus percaya bahwa Roh Bapa beserta kita dan Dia akan menanggulangi para penentang dan penganiaya. Kita harus menghadapi tentangan dan serangan langsung, bukan dalam diri kita, melainkan dengan kembali ke dalam roh kita, tempat Roh Allah tinggal.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 30

No comments: