Pembacaan
Alkitab: Mat. 10:37
Doa
baca: “Siapa
saja yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada Aku, ia tidak layak
bagi-Ku; dan siapa saja mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Mat. 10:37)
Seluruh bumi berada
di bawah cengkeraman Iblis. Raja surgawi datang untuk memanggil sejumlah orang
untuk keluar dari cengkeraman itu. Hal ini jelas membangkitkan penentangan dari
Iblis. Iblis menghasut orang-orang yang berada di bawah cengkeramannya untuk
memerangi orang-orang yang dipanggil oleh Raja surgawi itu. Jadi,
kedatangan-Nya tidak mendatangkan damai, melainkan pedang. Sewaktu Kerajaan
Surga akan didirikan, pasti timbul konfrontasi antara Kerajaan Surga dan
kerajaan dunia. Kedua kerajaan ini tidak dapat hidup berdampingan. Karena Raja
surgawi sedang mendirikan kerajaan-Nya di bumi, maka peperangan antara kedua
kerajaan ini tidak dapat dielakkan.
Peperangan yang
terjadi karena hasutan Iblis si perampas melawan orang-orang yang dipanggil
oleh Raja surgawi, juga berkecamuk di dalam rumah tangga mereka. Orang-orang
surgawi yang terpanggil akan diserang oleh kerabatnya, karena kerabatnya tetap
berada di bawah tangan perampas si jahat. Ketika sejumlah orang tertarik dan
tertangkap oleh Raja surgawi dan memutuskan untuk mengikuti Dia, beberapa orang
di dalam keluarga mereka mungkin telah dihasut oleh Iblis untuk melawan mereka,
bahkan membunuh mereka.
Mereka yang
diutus oleh Tuhan harus menyadari bahwa aniaya menunggu mereka. Tuhan Yesus
tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Sebaliknya, ia membuat seluruh situasi
sangat terang. Dalam negara Yahudi penuh dengan penentang dan bahkan keluarga
dari orang-orang yang terpanggil akan bangkit menentang mereka, bahkan akan
membunuh pengikut-pengikut Raja surgawi. Dalam ayat 37-39 terdapat jalan untuk
mengikuti Raja surgawi. Kasih kita terhadap Tuhan harus mutlak. Kita tidak
seharusnya mengasihi sesuatu melebihi diri-Nya. Dialah yang paling layak
mendapatkan kasih kita, dan kita harus layak bagi-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 30
No comments:
Post a Comment