Hitstat

17 January 2018

Matius - Minggu 16 Rabu

Pembacaan Alkitab: Mat. 10:37
Doa baca: “Siapa saja yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku; dan siapa saja mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Mat. 10:37)


Seluruh bumi berada di bawah cengkeraman Iblis. Raja surgawi datang untuk memanggil sejumlah orang untuk keluar dari cengkeraman itu. Hal ini jelas membangkitkan penentangan dari Iblis. Iblis menghasut orang-orang yang berada di bawah cengkeramannya untuk memerangi orang-orang yang dipanggil oleh Raja surgawi itu. Jadi, kedatangan-Nya tidak mendatangkan damai, melainkan pedang. Sewaktu Kerajaan Surga akan didirikan, pasti timbul konfrontasi antara Kerajaan Surga dan kerajaan dunia. Kedua kerajaan ini tidak dapat hidup berdampingan. Karena Raja surgawi sedang mendirikan kerajaan-Nya di bumi, maka peperangan antara kedua kerajaan ini tidak dapat dielakkan.

Peperangan yang terjadi karena hasutan Iblis si perampas melawan orang-orang yang dipanggil oleh Raja surgawi, juga berkecamuk di dalam rumah tangga mereka. Orang-orang surgawi yang terpanggil akan diserang oleh kerabatnya, karena kerabatnya tetap berada di bawah tangan perampas si jahat. Ketika sejumlah orang tertarik dan tertangkap oleh Raja surgawi dan memutuskan untuk mengikuti Dia, beberapa orang di dalam keluarga mereka mungkin telah dihasut oleh Iblis untuk melawan mereka, bahkan membunuh mereka.

Mereka yang diutus oleh Tuhan harus menyadari bahwa aniaya menunggu mereka. Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Sebaliknya, ia membuat seluruh situasi sangat terang. Dalam negara Yahudi penuh dengan penentang dan bahkan keluarga dari orang-orang yang terpanggil akan bangkit menentang mereka, bahkan akan membunuh pengikut-pengikut Raja surgawi. Dalam ayat 37-39 terdapat jalan untuk mengikuti Raja surgawi. Kasih kita terhadap Tuhan harus mutlak. Kita tidak seharusnya mengasihi sesuatu melebihi diri-Nya. Dialah yang paling layak mendapatkan kasih kita, dan kita harus layak bagi-Nya.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 30

No comments: