Pembacaan
Alkitab: Mat. 10:16
Doa
baca: “Lihat,
Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah
kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Mat. 10:16)
Tuhan Yesus
mula-mula tidak datang ke dunia kafir, Dia datang kepada bangsa yang seharusnya
adalah umat kudus Allah. Bangsa itu memiliki Alkitab kudus, kota kudus, Bait
Kudus, imamat kudus, dan pengurbanan kudus. Dia datang kepada mereka dengan
tujuan mendirikan Kerajaan Surga. Nampaknya tidak akan ada kesulitan apa-apa.
Tetapi ketika Raja surgawi ini mengutus murid-murid-Nya untuk perluasan
ministri-Nya, Ia memperingatkan mereka bahwa Dia mengutus mereka pergi seperti
domba ke tengah-tengah serigala. Tuhan seolah-olah berkata, “Mereka yang dalam
majelis agama, yang memperhatikan Kitab Suci, akan menganiaya kamu. Mereka yang
di dalam rumah ibadat, yang mengajarkan firman Allah, akan mencambuk kamu.
Waspadalah! Mereka bukan umat kudus Allah, mereka adalah serigala. Mereka bukan
bagi Allah, mereka menentang Dia.” Andaikata Anda berada di antara orang-orang
Yahudi sebagai orang yang diutus oleh Raja Surgawi dan Anda mendengar bahwa
mereka yang berada dalam majelis agama dan rumah ibadat itu serigala, tidakkah
Anda terperanjat? Tuhan tidak mengatakan bahwa prajurit-prajurit dalam pasukan
Roma adalah serigala; tetapi mereka yang dalam majelis agama dan rumah ibadat,
mereka yang menangani firman Allah dan mengajarkannya kepada umat Allah, itulah
serigala.
Dalam 9:36 Tuhan
mengibaratkan orang seperti domba. Di antara umat Israel, terdapat domba-domba
dan serigala-serigala. Serigala-serigala itu terdapat dalam rumah ibadat dan
majelis agama. Mereka adalah serigala-serigala yang terpelajar, berkebudayaan,
dan beragama. Walau mereka dapat mengutip ayat-ayat dan menyembah Allah menurut
Alkitab, namun Tuhan Yesus tidak menganggap mereka sebagai domba, melainkan
sebagai serigala. Sebab itu, pada waktu Matius 10 ditulis, terdapat situasi
yang kompleks di antara umat Israel, sebab domba dan serigala bercampur baur.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 30
No comments:
Post a Comment