Hitstat

30 January 2018

Matius - Minggu 18 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 12:42-45
Doa baca: “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang-orang zaman ini dan ia akan menghakiminya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo!” (Mat. 12:42)


Dalam percakapan Tuhan dengan orang-orang Farisi, tiba-tiba muncul sebuah tanda lain: tanda Salomo. Sebagai Anak Daud, sebagai Raja, Kristus lebih daripada Raja Salomo. Salomo membangun Bait Allah dan mengucapkan perkataan hikmat, dan ratu dari bangsa bukan Yahudi juga datang kepadanya (1 Raj. 6:2; 10:1-8). Ini juga lambang Kristus, yang membangun gereja, menjadikannya Bait Allah dan mengucapkan perkataan hikmat. Orang-orang bukan Yahudi berpaling kepada-Nya. Lambang ini dan lambang yang terdapat dalam ayat 41 menunjukkan bahwa Kristus, baik sebagai Nabi yang diutus oleh Allah maupun sebagai Raja yang diurapi oleh Allah, akan berpaling dari Israel kepada bangsa bukan Yahudi, seperti yang dinubuatkan dalam ayat 18 dan 21.

Menurut sejarah, Raja Salomo ada sebelum Nabi Yunus. Tetapi menurut makna rohani, Yunus muncul lebih dulu, seperti yang dicatat dalam Matius. Ini juga menunjukkan bahwa catatan Matius tidak dibuat berdasarkan urutan sejarah, melainkan berdasarkan urutan doktrin. Berdasarkan doktrin, mula-mula Kristus harus mati dan dibangkitkan, kemudian Dia akan membangun gereja dan mengucapkan perkataan hikmat. Kematian dan kebangkitan Kristus adalah tanda sejati bagi angkatan ini, bagi orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (1 Kor. 1:22, 24).

Firman Tuhan tentang Yunus dan Salomo menunjukkan pula bahwa sejak saat itu Dia takkan berbuat keajaiban apa pun bagi orang-orang Yahudi. Hingga Dia mati dan dibangkitkan, Dia takkan memberi mereka tanda apa pun. Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi tanda yang sejati. Kematian dan kebangkitan-Nya adalah tanda yang unik bagi angkatan itu.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 34

No comments: