Hitstat

23 January 2018

Matius - Minggu 17 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 12:3-12
Doa baca: “Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” (Mat. 12:12)


Kedatangan Kristus mengubah zaman, dari zaman hukum Taurat kepada zaman anugerah. Dalam zaman ini, Kristus berada di atas segalanya. Apa pun yang dilakukan-Nya adalah benar. Memelihara hari Sabat termasuk dalam zaman lama hukum Taurat. Tetapi dalam zaman anugerah, Kristuslah yang menentukan segalanya. Bukan masalah hukum Taurat, melainkan Kristus.

Kemudian dalam ayat 6 Tuhan mengu-mumkan, “Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.” Tuhan mewahyukan kepada orang-orang Farisi bahwa Dia melebihi Bait Allah. Ini menunjukkan perpalingan yang lain, penggenapan lambang dari bait kepada satu persona. Dalam Bait Allah, segala hari dan segala sesuatu adalah kudus. Di luar Bait Allah segala sesuatu adalah awam. Tetapi begitu sesuatu itu dibawa ke dalam Bait Allah, dikuduskan oleh Bait Allah. Demikian pula segala hari dikuduskan oleh Bait Allah. Di luar Bait Allah, ada hari-hari biasa dan hari-hari kudus, tetapi di dalam Bait Allah tidak ada perbedaan itu.

Segala sesuatu, segala hari, setiap perkara dan setiap orang yang berada di dalam Bait Allah adalah kudus. Namun, Bait Allah di sini hanyalah bayang-bayang, bukan realitas. Realitasnya adalah Kristus, Bait Allah yang lebih besar. Inilah perubahan dari lambang ke realitas.

Sebagai Tuhan atas hari Sabat, Dia memiliki hak untuk mengubah peraturan tentang hari Sabat. Dia adalah Daud yang sejati, bait yang lebih besar, dan Tuhan atas hari Sabat. Karena itu, Dia dapat melakukan apa saja yang disukai-Nya pada hari Sabat, dan apa pun yang dilakukan-Nya dibenarkan oleh diri-Nya sendiri. Dia berada di atas semua upacara dan peraturan. Karena Dia ada di sana, kita tidak seharusnya memperhatikan upacara dan peraturan apa pun.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 32

No comments: