Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-4; Yoh. 20:22
Kidung #220
Baptisan Roh Kudus
Doa baca: “Dan tampaklah kepada
mereka lidah-lidah seperti lidah api yan bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing. Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk dikatakan.” (Kis. 2:3-4)
Bahasa Yunani untuk “dipenuhi”
dalam ayat 4 adalah pletho mengacu
kepada memenuhi secara luaran. Menurut penggunaanya dalam kitab ini, pleroo mengacu kepada memenuhi bejana
secara batin seperti angin memenuhi rumah di dalam (ay.2); pletho mengacu kepada memenuhi secara luaran, seperti Roh itu
memenuhi murid-murid secara luaran dalam ayat ini. Murid-murid dipenuhi secara
batiniah (pleroo) dan secara esensial
dengan Roh itu (13:52) untuk kehidupan kristiani mereka. Secar luaran dan
secara ekonomikal, murid-murid dipenuhi (pletho)
dengan Roh itu untuk ministri kristiani mereka. Setiap kaum beriman dalam
Kristus seharusnya mengalami kedua aspek Roh Kudus itu.
Pemenuhan luaran oleh Roh yang dicurahkan adalah pembaptisan Tubuh oleh
Kepala (yang naik ke surga) ke dalam Roh itu. Pada hari Pentakosta, kaum
beriman Yahudi, bagian pertama dari Tubuh-Nya, dibaptis. Di dalam rumah
Kornelius, kaum beriman bukan Yahudi, bagian kedua dari Tubuh-Nya, dibaptis
dengan cara yang sama (Kis. 10:44-47). Melalui dua langkah ini Dia telah
membaptiskan seluruh Tubuh-Nya ke dalam Roh itu sekali untuk selamanya (1 Kor
12:13). Dia membaptis Tubuh-Nya ke dalam Roh itu adalah dia membaptis Tubuh-Nya
ke dalam diri-Nya sendiri. Ini merupakan penggenapan baptisan dalam Roh Kudus
yang dijanjikan Kristus sebagai Kepala Tubuh dalam Kisah Para Rasul 1:5. Dalam
2:1-13 kita nampak pencurahan Roh Kudus ke atas murid-murid secara ekonomikal.
Itu adalah langkah dari pembaptisan Roh Kudus kaum beriman Yahudi dan di dalam
rumah Kornelius, Kristus membaptis kaum beriman bukan Yahudi dalam Roh Kudus.
Dua langkah ini, Kristus, telah membaptis seluruh Tubuh-Nya ke dalam Roh Kudus
satu kali untuk selamanya.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment