Pembacaan
Alkitab: Kis. 2:14-40
Suplemen #233
Menyeru Nama Tuhan
Doa
baca: “Dan siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”
(Kis. 2:21)
Dalam Perjanjian Baru, menyeru nama Tuhan mulanya
disinggung oleh Petrus (Kis. 2:21) pada hari Pentakosta sebagai penggenapan
nubuat Yoel. Penggenapan ini berhubungan dengan pencurahan Roh almuhit secara
ekonomikal oleh Allah ke atas umat pilihan-Nya supaya mereka dapat berbagian
dalam yobel Perjanjian Baru. Nubuat Yoel dan penggenapannya tentang yobel
Perjanjian Baru Allah memiliki dua aspek. Pada aspek Allah, Dia mencurahkan Roh-Nya
dalam kenaikan Kristus yang bangkit. Pada aspek kita, kita menyeru nama Tuhan
yang naik ke surga, yang telah merampungkan semua, mencapai semua, dan
mendapatkan semua.
Menyeru nama Tuhan sangatlah perlu bagi kita,
orang-orang beriman dalam Kristus, agar kita dapat berbagian dan menikmati
Kristus yang almuhit dengan segala yang telah Dia rampungkan, capai, dan
dapatkan (1 Kor. 1:2). Menyeru nama Tuhan adalah praktik yang utama dalam
ekonomi Perjanjian Baru Allah yang memungkinkan kita menikmati Allah Tritunggal
yang telah melalui proses untuk keselamatan kita yang sempurna (Rm. 10:10-13).
Praktik ini terdapat juga pada perkataan Paulus kepada Timotius dalam 2
Timotius 2:22 yang menunjukkan bahwa pada masa sebermula, semua pencari Tuhan
adalah orang-orang yang menyeru nama Tuhan.
Istilah Yunani untuk “berseru kepada” (Kis. 2:21) adalah epikaleo, yang terdiri atas epi
yang berarti kepada, dan kaleo
yang berarti berseru (dengan menyebut nama), yaitu memanggil dengan suara yang
terdengar bahkan dengan nyaring, seperti yang dilakukan Stefanus (Kis.
7:59-60). Selain itu, Kisah Para Rasul 2:21 membicarakan tentang berseru kepada
nama Tuhan. Nama mengacu kepada personanya. Yesus adalah nama Tuhan, dan Roh
itu adalah persona-Nya. Ketika kita menyeru, “Tuhan Yesus,” kita menerima Roh
itu. Puji Tuhan!
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment