Hitstat

13 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 5 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:14-40
Suplemen #228


Perlunya Berseru kepada Nama Tuhan


Doa baca: “Dan siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” (Kis. 2:21)


Hasil dari pencurahan Roh Allah ke atas semua manusia adalah keselamatan mereka melalui menyeru nama Tuhan. Pencurahan Roh Allah adalah penerapan keselamatan Tuhan atas umat pilihan-Nya. Diselamatkan adalah menerima Roh ini, yang adalah berkat Injil dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah (Gal. 3:2, 5, 14). Roh ini adalah Tuhan sendiri sebagai embusan (Yoh. 20:22) dan air hidup (Yoh. 4:10, 14) bagi kita. Untuk menghirup Dia sebagai embusan dan minum Dia sebagai air hidup kita, kita perlu menyeru nama Tuhan. Ratapan 3:55-56 menunjukkan bahwa seruan kita kepada Tuhan adalah napas kita, dan Yesaya 12:3-4 menunjukkan bahwa seruan kita kepada Tuhan adalah minum kita. Setelah kita percaya kepada Tuhan, kita perlu berseru kepada-Nya supaya kita bukan hanya dapat diselamatkan, tetapi juga dapat menikmati kekayaan-Nya (Rm. 10:12-13). Ketika kita memakai roh kita berseru kepada-Nya, menghirup Dia, dan menerima Dia, kita menikmati kekayaan-Nya. Ini adalah penyembahan yang sejati kepada Allah. Tuhan menghubungkan penyembahan Allah (Yoh. 4:24) dengan meminum air hayat yang Dia berikan (Yoh. 4:14). Pencurahan Roh Kudus ke atas semua manusia, yaitu ke atas semua manusia milik daging, adalah untuk tujuan agar orang-orang mau berseru kepada nama Tuhan dan diselamatkan. Ini adalah alasan Paulus mengatakan bahwa jika seseorang ingin diselamatkan, ia perlu berseru kepada nama Tuhan (Rm. 10:12-13). Selain perlu percaya dalam hati bahwa Tuhan Yesus mati bagi kita dan bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Kita juga masih perlu mengaku melalui berseru kepada nama Tuhan.

Ketika kita memberitakan Injil dan membantu orang lain beroleh selamat, kita perlu mendorong mereka untuk menyeru, “O Tuhan Yesus!” Dari pengalaman kita tahu bahwa semakin kuat seseorang berseru kepada nama Tuhan Yesus, maka semakin kuat pengalamannya terhadap keselamatan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 9

No comments: