Pembacaan Alkitab: Kis. 2:14-47
Kidung #138
Persetujuan
Allah terhadap Dia sebagai Mesias
Doa baca: “Tetapi Allah membangkitkan Dia setelah
melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam
kuasa maut itu.” (Kis. 2:24)
Dalam 2:24-32 Petrus membicarakan kebangkitan Tuhan
Yesus. Kebangkitan-Nya adalah persetujuan Allah terhadap-Nya sebagai Mesias.
Melalui kebangkitan Kristus, Allah mengumumkan bahwa Kristus yang bangkit itu
adalah Mesias yang sejati, Yang diurapi dan ditunjuk Allah untuk melaksanakan
amanat kekal-Nya.
Kisah Para Rasul 2:24 mengatakan, “Tetapi Allah membangkitkan Dia setelah melepaskan Dia dari sengsara
maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.” Mengenai
Tuhan sebagai manusia, Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa Allah
membangkitkan Dia dari antara orang mati (1 Tes. 4:14). Mengenai Dia sebagai
Allah, Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa Dia sendiri bangkit dari antara
orang mati (Rm. 14:9). Ini membuktikan status ganda-Nya: insani dan ilahi.
Kisah Para Rasul 2:24 mengatakan bahwa tidak mungkin
bagi Tuhan untuk tetap berada di dalam kuasa maut. Tuhan adalah Allah juga
kebangkitan (Yoh. 1:1; 11:25), memiliki hayat yang tidak dapat binasa (Ibr.
7:16). Karena Dia adalah Yang hidup selamanya, maka maut tidak dapat menahan
Dia. Dia menyerahkan diri-Nya sendiri kepada maut, tetapi maut tidak berdaya
menahan-Nya; sebaliknya, maut itu dikalahkan-Nya dan Dia bangkit dari maut.
Kisah Para Rasul 2:25 mengatakan, “Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku memandang Tuhan senantiasa di
hadapanku, karena Ia berada di sebelah kananku, aku tidak goyang.” Kata “aku memandang” memperkenalkan deklarasi
Kristus dalam kebangkitan-Nya. Di sini “Tuhan”
mengacu kepada Allah. Ketika Kristus dipegang Allah (seperti dalam Yes. 41:13;
42:6), Allah berada di sebelah kanan-Nya. Ketika Kristus dibangkitkan Allah,
Dia duduk di sebelah kanan Allah (Kis. 2:33; Mzm. 110:1; Ef. 1:20-21).
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment