Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13
Kidung #194
Beberapa
Kasus yang Berhubungan dengan Bahasa Lidah
Doa baca: “Baik orang Yahudi maupun penganut agama
Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berbicara dalam
bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
(Kis. 2:11)
Selama pelatihan musim panas pada tahun 1963, saya
meminta seorang saudara untuk membacakan kepada para peserta suatu artikel dari
satu majalah kharismatik tertentu. Penulis artikel itu mengatakan bahwa ia
telah menghubungi dua ratus orang yang mengaku bisa berbahasa lidah. Tanpa
kecuali, semua orang dari dua ratus orang itu meragukan bahwa bahasa lidah yang
mereka katakan itu adalah yang sejati.
Beberapa orang yang terlibat dalam apa yang disebut
berbahasa lidah juga telah memberikan nubuat-nubuat yang telah terbukti bohong.
Misalnya, pada tahun 1963 dan 1964 ada laporan-laporan di surat kabar tentang
nubuat-nubuat Pentakosta yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa bumi di Los
Angeles dan bahwa kota itu akan tenggelam ke dalam samudera. Tetapi, tanggal
terjadinya gempa bumi itu telah berlalu, dan tidak ada apa pun yang terjadi.
Jelaslah, bahwa tidak tergenapnya nubuat itu cukup membuktikan bahwa
nubuat-nubuat itu adalah bohong.
Orang-orang yang mengaku berbahasa lidah harus
mempertimbangkan pengalaman mereka. Khususnya mereka harus memeriksa apakah
yang mereka ungkapkan ketika berbahasa lidah itu adalah suatu dialek, suatu
bahasa yang dapat dimengerti. Jika mereka jujur, maka banyak yang akan mengakui
bahwa ketika mereka berbahasa lidah, mereka tidak mengatakan suatu dialek.
Tetapi seperti yang telah kita tunjukkan dari Kisah Para Rasul 2, apa yang
dikatakan oleh orang-orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus pada hari Pentakosta
itu adalah satu dialek yang dapat dipahami. Karena itu, bahasa lidah yang
sejati itu bukan hanya satu suara atau bunyi saja. Bahasa lidah yang sejati
adalah satu dialek.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment