Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13; Im. 23:10-16; 1 Kor. 15:20, 23
Kidung #104
Kristus Dipersembahkan sebagai Buah Sulung
Doa baca: “Tetapi yang benar ialah
bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung
dari orang-orang yang telah meninggal.” (1 Kor. 15:20)
Pentakosta adalah penggenapan hari raya Tujuh Minggu, dan hari raya ini
juga disebut hari raya menuai (Kel. 23:16). Pentakosta itu sangat erat
hubungannya dengan tuaian, penuaian hasil yang kaya dari tanah permai itu.
Pentakosta adalah lima puluh hari setelah persembahan seberkas buah bungaran
dari tuaian. Menurut Imamat 23, berkas hasil yang pertama dari penuaian itu
dipersembahkan kepada Tuhan sebagai persembahan unjukan pada hari sesudah
Sabat. Berkas hasil yang pertama itu adalah lambang Kristus sebagai buah sulung
di dalam kebangkitan (1 Kor. 15:20, 23). Dalam Perjanjian Lama, ketika tuaian
itu dituai, seberkas hasil yang pertama dari tuaian itu dipersembahkan kepada
Allah. Berkas ini adalah lambang Kristus yang bangkit yang dipersembahkan
kepada Allah pada hari kebangkitan-Nya.
Kristus dipersembahkan sebagai buah sulung di dalam kebangkitan
melibatkan kenaikan-Nya yang rahasia kepada Bapa. Ketika Maria ingin menjamah
Dia, Dia berkata kepadanya, “Janganlah
engkau memegang Aku, sebab Aku belum naik kepada Bapa, tetapi pergilah kepada
saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” (Yoh. 20:17). Pada
hari kebangkitan-Nya Tuhan naik kepada Bapa. Ini adalah kenaikan yang rahasia,
empat puluh hari sebelum kenaikan-Nya secara umum di pandangan murid-murid-Nya.
Pada hari kebangkitan ini, dini hari, Dia naik untuk memuaskan Bapa. Kesegaran
kebangkitan-Nya pertama-tama bagi kenikmatan Bapa, sebagai buah sulung dari
tuaian itu yang dalam perlambangan mula-mula dibawa kepada Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment