Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13
Kidung #214
Bahasa Lidah
Doa baca: “Baik orang Yahudi maupun penganut
agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berbicara dalam
bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
(Kis. 2:11)
“Lidah-lidah” yang dibicarakan dalam 2:4 adalah dialek-dialek
(bahasa setempat) (ayat 6-8). Murid-murid itu adalah orang-orang Galilea (ayat
7), tetapi mereka berbicara dengan berbagai dialek dari pendengar yang datang
dari berbagai tempat di dunia. Ini adalah bukti kuat bahwa bahasa lidah pasti
bahasa yang dapat dimengerti, bukan hanya suara atau bunyi yang diutarakan
dengan lidah.
Kita telah menunjukkan bahwa lidah-lidah dalam ayat 4
adalah dialek-dialek. Mengenai hal ini, ayat 5-8 mengatakan, “Waktu itu di Yerusalem tinggal orang-orang
Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika terdengar
bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka terkejut karena mereka
masing-masing mendengar orang-orang percaya itu berkata-kata dalam bahasa
mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata,
‘Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin
kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu
bahasa tempat kita dilahirkan.’” Kata “dialek-dialek”
dalam ayat 6 dan 8 sinonim dengan “lidah-lidah”
dalam ayat 4.
Menurut ayat 11, orang-orang itu tercengang-cengang. “Kita mendengar mereka berbicara dalam
bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
Bahasa Yunani untuk “lidah-lidah”
disini adalah glossa. Dalam pasal ini
glossa dipakai untuk dua hal: organ untuk berbicara (ayat 3) dan dialek-dialek
(ayat 4, 11), yang mengacu kepada dialek-dialek dalam ayat 6 dan 8. Berbahasa
lidah pastilah mengucapkan dialek, karena apa yang diucapkan murid-murid dalam
bahasa lidah itu semuanya adalah berbagai dialek yang dipakai negeri asal
mereka. Bahasa lidah dan dialek adalah sinonim, yang digunakan secara
bergantian dalam ayat-ayat ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment