Hitstat

29 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 8 Senin


Pembacaan Alkitab: Kej. 4:6; Kis. 2:1
Suplemen #213


Menikmati Tuhan


Doa baca: “Ketika tiba hari Pentakosta, mereka semua berkumpul di satu tempat.” (Kis. 2:1)


Pernahkah Anda mendengar bahwa Anda dapat menikmati Tuhan? Banyak orang beriman yang belum pernah mendengar bahwa mereka dapat menikmati Tuhan. Dalam agama hari ini, jika ada, hanya ada sedikit kenikmatan terhadap Tuhan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pengajaran teologi tradisional dalam pembacaan Alkitabnya. Kita perlu melepas cara yang lama untuk bisa dapat menikmati Tuhan, bahkan mengalami apa yang diberitakan oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul pasal 3.

Jika kita menikmati Kristus, kita akan memiliki waktu kelegaan. Kita dapat memiliki waktu kelegaan hanya dengan berseru kepada nama Tuhan Yesus. Serulah “O Tuhan Yesus!” dan Anda akan berada dalam waktu kelegaan.

Beberapa orang yang memiliki banyak pengetahuan teologi mungkin tidak mau berseru kepada nama Tuhan. Mereka mungkin takut “kehilangan muka” mereka. Tetapi kita mungkin perlu kehilangan muka kita untuk mendapatkan Tuhan Yesus. Sungguh nikmat berseru kepada nama-Nya! Kadang-kadang saya lupa diri karena bersukacita dalam Tuhan sambil berseru kepada-Nya dan menikmati waktu kelegaan. Hari demi hari, dari pagi hingga malam, kita dapat menikmati waktu kelegaan hanya dengan berseru kepada Tuhan.

Ada beberapa orang yang mengecam praktik berseru kepada nama Tuhan Yesus dan menyatakan bahwa itu adalah buatan kita sendiri. Berseru kepada Tuhan adalah praktik alkitabiah; ini bukan buatan kita. Berseru kepada nama Tuhan bukanlah suatu praktik yang baru dalam Perjanjian Baru. Berseru kepada nama Tuhan ini dimulai dari Enos, keturunan ketiga umat manusia (Kej. 4:26), dan dilanjutkan oleh banyak orang beriman lainnya. Hari ini pilihan ada di tangan Anda. Apakah Anda mau mulai menyeru nama Tuhan dan mulai menikmati Tuhan? Semoga hari-hari kita dipenuhi dengan kenikmatan dari berseru kepada nama Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 14

No comments: