Hitstat

05 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 1 Jumat

Menempuh Segala Cara untuk Mendapatkan Kristus
Filipi 3:8
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Memiliki hak kesulungan berarti memperoleh Kristus. Untuk memperoleh Kristus, kita harus siap menempuh jalan yang tampaknya bukan paling baik. Dulu, ada seorang penginjil yang pergi untuk memberitakan injil di China. Ketika ia memberitakan injil, beberapa anak muda tergerak untuk percaya kepada Tuhan Yesus dan mau memberi diri dibaptis. Akan tetapi, orang tua mereka yang memiliki kepercayaan lain, sangat menentang. Begitu mereka mendengar bahwa anak-anak mereka akan dibaptis, mereka melarang anak-anaknya keluar rumah. Orang-orang muda itu terus berdoa untuk hal ini. Akhirnya mereka terpaksa membohongi orang tua mereka, dengan alasan bahwa mereka harus pergi ke sekolah untuk mengerjakan tugas selama setengah hari. Ternyata, mereka tidak pergi ke sekolah, melainkan pergi kepada penginjil itu untuk dibaptis. Penginjil itu pun membaptiskan mereka. Jangan menyalahpahami cerita ini. Tentu kita tidak boleh menganjuri siapapun untuk berbohong. Fokus kita pada cerita ini bukan pada bagaimana anak-anak muda itu membohongi orang tua mereka, melainkan pada kedambaan mereka untuk mendapatkan Kristus.
Untuk mendapatkan Kristus, terkadang kita terpaksa “melanggar aturan”, karena aturan itu justru menghalang-halangi kita untuk mendapatkan Kristus. Dalam Alkitab cukup banyak contoh di mana seseorang terpaksa “melanggar aturan” yang baku demi mendapatkan Kristus. Salah satunya adalah dalam Lukas 5:17-26. Di sana dikisahkan bahwa ada beberapa orang yang naik dan membongkar atap rumah orang demi membawa seorang yang sakit kepada Yesus. Bukankah perbuatan itu kedengarannya agak “kurang pantas”? Saudara saudari, maknanya bagi kita hari ini ialah asal kita memperhatikan Kristus, mencari Kristus, maka cara apapun yang bisa membuat kita mendapatkan Kristus adalah baik. Waktu kita berbelanja, bekerja, atau melakukan aktivitas rutin kita, kita bisa mendapatkan Dia. Kita bisa berseru, menyanyi, memuji, atau berdoa dengan bagian firman hari ini.

Kej. 38:7-27; Luk. 5:19; Flp. 3:8; Rut 4:12

Seluruh catatan dalam Perjanjian Lama berkaitan dengan Kristus, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari silsilah Kristus kita nampak bahwa leluhur-Nya mencakup segala macam orang: ada yang berkedudukan rendah, ada yang berkedudukan tinggi, ada yang bereputasi baik, ada pula yang bereputasi buruk. Selain itu, ada yang berasal dari golongan raja-raja, ada pula yang berasal dari rakyat jelata, tawanan, bahkan dari beberapa perempuan yang memiliki latar belakang kurang baik.
Salah satu nenek moyang Kristus adalah Tamar. Tamar adalah istri dari Er, anak sulung Yehuda. Sebagai anak sulung, Er seharusnya mewarisi hak kesulungan. Namun suami Tamar itu jahat dalam pandangan Tuhan, sehingga Tuhan menyingkirkan dia (Kej. 38:7). Tuhan juga membunuh putra kedua dari Yehuda (Kej. 38:8-10). Menurut peraturan di jaman itu, Yehuda seharusnya memberikan anaknya yang lain untuk menikahi Tamar supaya melahirkan anak untuk mewarisi hak kesulungan. Tetapi Yehuda tidak memenuhi tanggung jawabnya. Karena itu, Tamar akhirnya menggunakan cara yang kurang pantas demi mendapatkan hak kesulungan itu. Tamar lalu mengandung melalui perbuatan sumbang dengan Yehuda, ayah mertuanya (Kej. 38:6-27).
Dari segi moral, perbuatan Tamar itu tercela, dari segi etika juga mengerikan. Tidak ada seorang pun akan membenarkan hal tersebut. Tetapi, sebenarnya kesalahan bukan terletak pada Tamar, melainkan pada Yehuda, ayah mertuanya. Yehuda sendiri mengakui bahwa Tamar lebih benar daripadanya (Kej. 38:26). Tamar melakukan perbuatan itu karena ia menaruh perhatian pada hak kesulungan. Tamar begitu menginginkan hak kesulungan yang berisi janji Allah. Ia tidak mau terputus dari janji Allah. Ia tidak mau kehilangan berkat ini. Oleh karena itu, Tamar tidak pernah menyerah. Ia telah berbuat sebisanya untuk memperoleh hak kesulungan itu. Pada prinsipnya, bila kita ingin mendapatkan Kristus sebagai penggenapan janji dan berkat Allah, kita harus memiliki hati dan sikap seperti Tamar yang tidak pernah menyerah (Flp. 3:8). Tamar akhirnya memperoleh hak kesulungan itu. Bahkan dalam Alkitab, nama Tamar tercatat dengan sangat positif (Rut 4:12).

Doa:
Tuhan Yesus, demi mendapatkan aku, Engkau telah memberikan nyawa-Mu sendiri. Namun untuk mendapatkan Engkau, aku belum bisa memberikan sesuatu yang berarti. Tuhan, lepaskan aku dari ego, agar aku dapat belajar untuk membayar harga untuk mendapatkan Engkau. Kuatkan tekadku agar tidak mudah menyerah dengan keadaan sekitar yang merosot.

No comments: