Hitstat

10 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 2 Rabu

Menanggulangi Perpecahan dan Berhala
Galatia 5:20-21
Penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,..., bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Rehabeam adalah anak Salomo (Mat. 1:7). Mulai dari Rehabeam, kerajaan Daud terpecah (1 Raj. 11:9-12; 12:1-17). Dari kedua belas suku, satu suku diberikan karena Daud (1 Raj. 11:13), yaitu karena Kristus. Kristus memerlukan kerajaan yang menjadi milik keluarga Daud, karena Dia harus terlahir sebagai pewaris takhta Daud. Apabila seluruh kerajaan hancur luluh, niscaya tidak ada apa pun yang tersisa bagi Kristus untuk dilahirkan sebagai pewaris kerajaan Daud. Kelihatannya kerajaan dipertahankan untuk Daud, namun sesungguhnya adalah untuk Kristus.
Setelah terpecah, kerajaan Daud terbagi dua bagian: bagian utara disebut kerajaan Israel, dan bagian selatan disebut kerajaan Yehuda. Bagian utara disebut kerajaan Israel (nama universal), dan terdiri atas sepuluh suku Israel; bagian selatan disebut kerajaan Yehuda (nama lokal), dan terdiri atas dua suku, Yehuda dan Benyamin. Meskipun kerajaan Israel lebih universal daripada Yehuda, namun tidak ada satu pun nama raja Israel yang tercakup di dalam silsilah Kristus karena mereka tidak berkaitan dengan Kristus. Hari ini, kita pun menjumpai hal yang sama. Pada prinsipnya, gereja mula-mula adalah satu. Tetapi setelah sejangka waktu tertentu, gereja lalu terpecah, bukan menjadi dua, tetapi mungkin lebih dari dua ribu. Boleh jadi ada yang berkata, “Bukankah orang-orang di dalam kerajaan Israel itu masih umat Allah?” Tentu saja. Mereka adalah umat Allah, akan tetapi mereka di luar jalur Kristus. Di luar jalur Kristus berarti bahwa meskipun kita ini umat Allah, tetapi kita hidup bukan bagi Kristus. Orang-orang Korintus bergolong-golongan dan rasul menegur dengan keras: “Adakah Kristus terbagi-bagi?“ (1 Kor. 1:13). Jika kita tidak bisa berkoordinasi dengan kaum saleh di lokal kita, suka membanding-bandingkan orang atau karunia, kasih yang tidak seimbang atau pilih-pilih, hal itu cukup membuktikan kita ada di dalam prinsip perpecahan.

1 Taw. 3:11-12; 2 Raj. 15:1, 13; 2 Taw. 21:5-6; 22:1-4

Matius 1:8 mencatat, “Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia.” Kita perlu memperhatikan catatan “Yoram memperanakkan Uzia”. Menurut catatan dalam 1 Tawarikh 3:11-12, Yoram memperanakkan Ahazia, Ahazia memperanakkan Yoas, Yoas memperanakkan Amazia, dan Amazia memperanakkan Azarya (atau Uzia - 2 Raj. 15:1, 13). Silsilah dalam Injil Matius tidak menyebutkan tiga generasi yang terdapat dalam 1 Tawarikh - Ahazia, Yoas, dan Amazia. Ini tentu dikarenakan pernikahan yang jahat antara Yoram dengan anak perempuan Ahab dan Izebel yang merusak keturunan Yoram (2 Taw. 21:5-6; 22:1-4). Ahab adalah raja dari kerajaan utara, sedangkan Izebel, istrinya, adalah seorang perempuan jahat yang sepenuhnya berhubungan dengan berhala-berhala.
Keluaran 20:5 memberitahukan bahwa orang yang meninggalkan Allah dan menyembah kepada berhala-berhala akan merusak dirinya dan akan mendapatkan kutukan Allah sampai tiga atau empat keturunan. Sebab itu, tiga generasi dari Raja Yoram telah dikesampingkan dari silsilah Kristus. Di sini terdapat satu pelajaran penting. Jika kita mau terkait dengan Kristus, sekali-kali tidak boleh melibatkan diri dengan barang yang ada hubungannya dengan berhala-berhala. Allah itu pencemburu dan Dia tidak akan pernah bertoleransi terhadap penyembahan berhala.
Selanjutnya, Matius 1:11 mencatat, “Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.” Menurut catatan dalam 1 Tawarikh 3:15-16, Yosia memperanakkan Yoyakim, dan Yoyakim memperanakkan Yekhonya. Tetapi dalam silsilah yang ditulis oleh Matius, satu generasi – Yoyakim – dihapuskan dari silsilah Kristus. Dihapuskannya nama Yoyakim disebabkan karena ia dinobatkan menjadi raja oleh Firaun dari Mesir serta mengumpulkan pajak bagi Firaun (2 Raj. 23:34-35). Mesir mewakili dunia, dan Firaun mewakili Iblis yang menjajah umat Allah. Dari dua catatan ini kita nampak bahwa siapa saja yang berhubungan dengan berhala atau bersatu dengan dunia, pasti akan disingkirkan dari kenikmatan akan Kristus.

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku kedambaan berada di hadirat-Mu, tinggal tenang di dalam rumah-Mu. Singkirkanlah benih-benih perpecahan yang ada di dalamku, agar aku boleh tinggal dengan rukun bersama semua anak-anak Allah di dalam keesaan, maka Engkau akan memerintahkan berkat kehidupan turun ke atas kami.

No comments: