Hitstat

15 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 3 Senin

Kuasa Kedaulatan Allah
Roma 1:3-4
Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan ..., bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Kelahiran Kristus dipersiapkan dan digenapkan berdasarkan kuasa kedaulatan Allah (1:18; Luk. 1:26-27). Berdasarkan kuasa kedaulatan-Nya, Allah menikahkan Yusuf dengan Maria untuk melahirkan Kristus sebagai pewaris sah atas takhta Daud. Pernikahan adalah sebuah misteri. Tidaklah mudah menyatukan dua orang, terutama demi kepentingan kelahiran Kristus. Menyatukan Yusuf dan Maria itu bukanlah masalah yang sederhana, mengingat latar belakang mereka. Menurut silsilah Kristus dalam Injil Matius, Yusuf adalah keturunan Zerubabel, seorang tawanan yang telah dipulangkan. Zerubabel merupakan pemimpin suku Yehuda dan keturunan dari keluarga raja yang membawa para tawanan dari Babel ke Yerusalem (Ezr. 2:2). Akhirnya, ia pun memimpin pembangunan kembali Bait Suci (Ezr. 3:8; 5:2).
Kepulangan para leluhur Yusuf dan Maria beserta para tawanan lainnya ke tanah Israel pastilah berada di bawah kuasa kedaulatan Allah, bukan suatu kebetulan. Jika nenek moyang Yusuf dan Maria tetap di Babel dan mereka dilahirkan di Babel, bagaimana Yesus bisa dilahirkan oleh Maria di Betlehem? Allah bukan hanya memiliki kemuliaan, kehormatan, dan kebesaran; Ia juga memiliki kedaulatan. Kuasa, kekuatan, dan kedudukan-Nya tidak ada batasnya. Kisah Para Rasul 17:26 mengatakan, “... dan Ia telah menentukan ...batas-batas kediaman mereka.” Allah bukan hanya menciptakan umat manusia tetapi juga menentukan batas-batas kediaman umat manusia. Kedaulatan Allah mengatur berbagai situasi sehingga segala sesuatu dapat bekerja bersama demi menggenapkan tujuan-Nya. Kita semua perlu menyadari siapakah diri kita. Kita adalah ciptaan Allah, dan Ia adalah Pencipta kita. Janganlah menentang tujuan-Nya atau membantah Dia, sang Pencipta kita. Ketaatan kita pada kedaulatan Allah akan mendatangkan berkat yang besar!

Luk. 1:26; 2:4; 3:31; Mat. 1:6-7; 10:30

Berdasarkan kuasa kedaulatan-Nya, Allah menempatkan Yusuf dan Maria di dalam satu kota, yakni Nazaret (Luk. 1:26; 2:4) sehingga memungkinkan mereka bertemu dan menikah. Yusuf adalah keturunan dari garis raja, garis Salomo (Mat. 1:6-7), sedangkan Maria adalah keturunan garis kaum awam, garis Natan (Luk. 3:31). Melalui kuasa kedaulatan-Nya, Allah mendapatkan seorang perempuan muda, yang juga dari keturunan Daud, untuk melahirkan Kristus, yang memenuhi syarat mewarisi takhta Daud.
Lingkungan kita diatur oleh Allah, sampai-sampai rambut kita pun telah diberi nomor oleh-Nya (Mat. 10:30). Jika Allah kita tidak mengizinkan, tak seekor pun burung pipit bisa jatuh ke bumi, apalagi kejadian-kejadian yang menimpa kita. Sepatah kata yang tajam, seraut wajah yang masam, satu perkara yang tidak sesuai dengan keinginan, satu pengharapan yang tak tercapai, kehilangan orang yang dikasihi secara mendadak, tiba-tiba kesehatan jasmani terancam; semua itu adalah kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang diizinkan oleh Bapa. Baik lancar atau tersendat, sehat atau sakit, senang atau susah, semua itu telah melalui izin Allah.
Sebab itu, tiada satu pun peristiwa yang menimpa kita secara mendadak, atau secara kebetulan, sebab segala sesuatu telah diatur oleh Allah. Menurut pandangan kita, peristiwa-peristiwa yang kita alami seolah-olah rumit dan kacau, sehingga kita tak dapat memahami maknanya. Tetapi sabda Allah mengatakan bahwa segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Gambar apa yang hendak Allah bentuk di atas diri kita, tidak kita ketahui. Tetapi setiap helai benang yang Allah pakai untuk mengatur kita itu bermanfaat bagi kita, dan setiap bentuk gambar sesuai dengan pengaturan-Nya. Setiap lingkungan yang diatur Allah bertujuan menciptakan satu karakter yang kudus bagi kita. Setiap peristiwa yang kita alami pasti mengandung nilai-nilai tertentu. Mungkin hari ini sama sekali tidak kita ketahui, tetapi pada suatu hari kelak kita akan jelas. Jika hati kita mengasihi Allah, tak peduli bagaimana rumit dan kacaunya perkara-perkara yang di luar, segala sesuatu yang berasal dari Allah pasti mendatangkan kebaikan bagi kita.

Doa:
Tuhan Yesus, walau peristiwa-peristiwa yang aku alami seolah-olah rumit dan kacau, tetapi aku percaya bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Dalam situasi apapun aku dapat datang pada-Mu dalam doa dan berseru kepada nama-Mu dan Engkau akan menjawab aku, karena Engkau adalah setia bagiku. Engkau berdaulat atas hidupku.

No comments: