Hitstat

08 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 2 Senin

Kristus sebagai Taruk dan Akar Isai
Yesaya 11:1-2
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN.

Meskipun Alkitab tidak banyak berbicara tentang Isai, tetapi apa yang dikatakan Alkitab mengenai Isai sangatlah penting. Yesaya 11:1 menubuatkan bahwa Kristus akan menjadi “suatu tunas dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya.” Menurut nubuat ini, Kristus berasal dari Isai. Di sisi yang lain, Yesaya 11:10 mengatakan bahwa Kristus adalah akar dari Isai, yang menunjukkan bahwa Isai berasal dari Kristus. Isai adalah orang yang sepenuhnya berasal dari Kristus; dia juga orang yang mendatangkan Kristus. Kristus berasal darinya dan ia pun berasal dari Kristus.
Siapakah Isai? Isai adalah salah seorang yang melahirkan Kristus, orang yang menunaskan Kristus dengan berakar dalam Kristus. Ketika kita memberitakan Injil atau menyuplaikan Kristus kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang menunaskan Kristus di dalam orang itu. Tetapi, kita jangan lupa bahwa Kristus bukan hanya cabang kita (sesuatu yang kita hasilkan), tetapi juga akar kita, sumber kita. Kita tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat bermegah atas diri sendiri. Memang, Kristus dapat bercabang melalui kita, terlahir di dalam orang lain melalui kita, tetapi kita harus menyadari bahwa kita berasal dari Kristus. Kristus adalah sumber kita. Ini berarti kita esa dengan Kristus dan sangat erat terkait dengan-Nya. Kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita. Kristus lahir melalui kita dan kita berakar di dalam Dia.
Dalam pelayanan kita, mungkin kita dapat memberitakan Injil dan menyelamatkan jiwa bagi Tuhan, tetapi kita tidak dapat bermegah atas pencapaian itu. Bagaimanapun suksesnya pelayanan kita sehingga banyak orang yang beroleh bantuan dari pelayanan itu, janganlah kita bermegah atasnya. Mengapa? Karena Tuhanlah sumbernya, bukan kita. Tuhanlah yang membuat suatu pelayanan itu berhasil. Jadi, jangan seorangpun memegahkan diri!

1 Sam. 16:10-13; 13:14; 1 Raj. 15:5

Matius 1:6 mencatat demikian, “Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria.” Daud adalah anak kedelapan dari ayahnya, yakni yang bungsu. Ini sangat bermakna. Angka delapan melambangkan kebangkitan, permulaan baru. Ketika Samuel hendak mengurapi raja umat Allah, Isai mengajukan tujuh orang anaknya kepada dia. Samuel memandang mereka dan berkata, “Semuanya ini bukan pilihan Tuhan.” Ketika Samuel mengetahui bahwa masih ada yang kedelapan, ia pun langsung pergi untuk mengurapi anak tersebut - Daud (1 Sam. 16:10-13).
Daud adalah yang terakhir dari keturunan nenek moyang, yang berjumlah empat belas keturunan. Daud adalah penutup dari bagian nenek moyang dalam silsilah Kristus. Daud juga adalah yang pertama dari angkatan raja-raja. Dalam silsilah ini, hanya Daud yang disebut “raja”, karena melalui dialah kerajaan dan jabatan raja didatangkan. Ia adalah penutup satu zaman dan pembuka zaman berikutnya. Ia menjadi tanda batas kedua zaman itu. Ia adalah akhir dari yang satu dan awal dari yang lain, karena ia adalah orang yang selalu dekat dengan Allah, orang yang berkenan di hati Allah (1 Sam. 13:14).
Allah sendiri memberitahu Saul bahwa Ia akan mengganti Saul, kerena Ia sudah menemukan seorang yang berkenan di hati-Nya, yaitu Daud. Dalam seumur hidupnya, Daud tidak melakukan kesalahan apa pun, kecuali satu kesalahan yang besar: ia membunuh satu orang dan mengambil istrinya. Daud membunuh Uria dan mengambil istrinya, Batsyeba. Batsyeba adalah istri orang Het, orang kafir (2 Sam. 11:3). Ia kawin lagi akibat perzinaan (2 Sam. 11:26-27). Dalam satu perbuatan, Daud melakukan dua dosa yang besar, yakni pembunuhan dan perzinaan. Allah sendiri yang menghukum hal tersebut. Alkitab mengatakan bahwa Daud dalam sepanjang hidupnya benar di mata Allah, kecuali dalam satu hal itu (1 Raj. 15:5). Karena itulah, silsilah ini tidak mengatakan, “dari Batsyeba”, melainkan “dari istri Uria”, untuk menekankan dosa besar yang telah diperbuat oleh Daud. Ini menunjukkan bahwa Kristus sebagai Juruselamat rajani tidak hanya berkaitan dengan orang kafir, bahkan juga berkaitan dengan orang dosa.

Doa:
Tuhan Yesus, kalau aku dapat melayani Engkau hari ini, itu adalah suatu berkat yang luar biasa besarnya. Karena itu, tambahkanlah kasih karunia-Mu agar aku tidak menjadi sombong dan tergelincir ke dalam perangkap Iblis. Tuhan, Engkaulah sumberku. Hanya di dalam Engkau aku hendak bermegah, karena Engkaulah sumber dan kekuatanku.

No comments: