Hitstat

30 September 2007

Matius Volume 6 - Minggu 1 Senin

Jalan Menuju Kemuliaan
2 Korintus 4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.

Setelah Tuhan Yesus mewahyukan diri-Nya sendiri dan rahasia Kerajaan Surga kepada kita dalam Matius pasal sembilan sampai pasal tiga belas, maka kini kita sebagai pengikut-pengikut-Nya perlu mengetahui jalan untuk mengikuti-Nya. Sekalipun dalam kesimpulan ministri-Nya, Kristus diungkapkan sedemikian ajaibnya, namun ministri-Nya justru mengalami penolakan total, bahkan penolakan ini telah mencapai puncaknya. Kristus begitu ajaib, dan kerajaan-Nya sangat indah, tetapi kita perlu mengetahui jalan untuk dapat memasuki kerajaan-Nya dan mengikuti Dia. Karena itu, sekarang kita memerlukan sebuah “peta” jalan yang dapat menuntun kita untuk mengikuti Sang Raja yang ditolak itu.
Jika kita jujur dan setia terhadap Dia, maka kita harus berada pada jalan yang ditolak oleh kebanyakan orang hari ini. Pertimbangkanlah, di atas jalan yang bagaimanakah kita saat ini? Kita mungkin mengatakan bahwa kita berada dalam suatu aliran kekristenan tertentu, tetapi kita harus bertanya, benarkah jalan itu memimpin kita mengikuti Raja surgawi yang ditolak? O, hari ini banyak orang Kristen yang takut dengan penolakan. Kenyamanan hidup, kesuksesan, dan kedudukan yang tinggi dalam masyarakat bahkan mungkin telah menjadi tujuan hidup atau impian dari kebanyakan anak-anak Allah. Bila demikian halnya dengan kita, maka kita benar-benar sedang berada di atas jalan yang salah.
Jalan yang Tuhan pernah lalui adalah jalan yang penuh penolakan manusia, tetapi jalan ini berakhir pada kemuliaan. Ketika kita bersaksi tentang Injil dan kebenaran Kristus kepada keluarga kita atau teman-teman kita, besar kemungkinan mereka akan menolak kita. Tetapi tidak mengapa. Pada permulaan jalan ini memang tidak ada yang lain kecuali penolakan, tetapi pada akhirnya jalan ini akan memimpin kita kepada kemuliaan Kerajaan Surga.

Mat.14:1-13; 13:55-56; 2 Kor. 4:17; 5:16

Sejak hari pertama kita memutuskan untuk menjadi orang Kristen, maka perkara pertama yang akan kita hadapi pada jalan ini ialah penolakan. Karena Kristus telah ditolak, cepat atau lambat kita pun akan ditolak. Kita tidak mempunyai pilihan lain. Jangan berharap bahwa banyak orang akan mengelu-elukan kita. Sebelum kemuliaan anak-anak Allah dinyatakan, tidak ada seorang pun yang akan mengelu-elukan kita. Sebaliknya kita harus bersiap-siap untuk ditolak, bahkan mungkin oleh sanak keluarga kita sendiri.
Raja surgawi pertama-tama ditolak oleh kaum agamawan Yahudi. Pemimpin agama menolak Kristus sebab mereka terduduki, terkuasai sepenuhnya, dan terselubung oleh agama mereka. Karena agama begitu berarti bagi mereka, maka mereka tidak dapat mengenal Raja surgawi ini. Mereka dibutakan oleh selubung agama mereka sehingga menolak Dia.
Setelah Tuhan ditolak di Yerusalem, pusat agama, Ia berpaling ke wilayah yang tidak begitu agamis yaitu Galilea, tempat di mana Ia dilahirkan dan dibesarkan. Namun, Ia juga tidak disambut di Galilea. Sekalipun orang Galilea tidak menentang Dia, mereka menolak Dia karena pengenalan alamiah mereka. Ketika mereka melihat Dia dan mendengar Dia berbicara, mereka berkata, “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi, dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” (Mat. 13:55-56). Di sini kita nampak bahwa orang-orang Galilea mengenal Dia menurut daging, bukan menurut roh (2 Kor. 5:16). Mereka telah dibutakan oleh pengetahuan alamiah mereka. Mereka telah melihat keajaiban dan mukjizat yang Dia lakukan, tetapi mereka tetap tidak dapat mengenal dan menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka.
Saudara saudari, jika kita ingin mengenal Kristus dan mengikuti Dia dengan baik, kita perlu mengetahui bahwa pengetahuan dan konsepsi agama serta pengenalan alamiah kita merupakan selubung yang tebal. Kita perlu mohon belas kasih Tuhan untuk pertama-tama menyingkirkan selubung ini dari mata hati kita, sehingga kita dapat mengenal dan mengikuti Dia dengan benar!

Doa:
Tuhan, aku mau mendapatkan kemuliaan kerajaan yang telah Kau sediakan itu. Berilah aku kerelaan hati terhadap penolakan oleh dunia yang jahat ini. Bukakan mataku untuk melihat pengharapan yang mulia itu. Ketika aku menghadapi penolakan, jagalah hatiku supaya tidak tawar, tidak kecewa, dan tidak tersandung olehnya. Tuhan kuatkanlah aku manusia batiniahku.

No comments: