Hitstat

05 October 2007

Matius Volume 6 - Minggu 1 Sabtu

Pemeliharaan Tuhan yang Ajaib dan Berlimpah
Matius 14:20-21
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Matius 14:20 mengatakan, “Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang lebih, sebanyak dua belas bakul penuh.” Dua belas bakul penuh potongan-potongan roti yang sisa bukan hanya menunjukkan bahwa suplai dari Kristus yang bangkit tidak terbatas dan tidak habis dipakai, tetapi juga menunjukkan bahwa persediaan Tuhan bagi kita itu begitu berlimpah, bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi semua keperluan kita.
Lima roti dan dua ikan memuaskan lima ribu orang, tidak termasuk perempuan dan anak-anak (Mat. 14:21). Apa yang kita serahkan kepada Tuhan mungkin sangat sedikit, tetapi berkat itu akan besar dan berkelimpahan, kelebihannya akan lebih besar daripada apa yang kita persembahkan. Apa yang kita serahkan kepada Tuhan tidak akan habis, sebaliknya, akan dipakai oleh Tuhan untuk memberkati orang lain dengan berlimpah. Semuanya ini juga membuktikan betapa ajaibnya tangan pemeliharaan Tuhan atas kita.
Walaupun dunia menolak kita karena kita mengikuti Dia, kita harus percaya bahwa Raja surgawi menyediakan keperluan kita. Ini berhubungan dengan perkataan-Nya dalam konstitusi kerajaan yang menyatakan bahwa umat kerajaan tidak perlu khawatir tentang apa yang akan mereka makan (Mat. 6:31-33).
Dalam catatan tentang mukjizat ini, Roh Kudus mewahyukan kepada kita bahwa sebenarnya yang kita perlukan adalah makanan yang tepat untuk memuaskan lapar kita. Kita mungkin tidak tahu akan hal ini, begitu pula dengan kebanyakan orang Kristen hari ini. Melalui mukjizat ini, Tuhan ingin kita terkesan terhadap keperluan kita yang sesungguhnya. Yang kita perlukan adalah hayat kebangkitan-Nya, yang akan memuaskan rasa lapar rohani kita, seperti yang dinyatakan dalam mukjizat ini.

Mat. 14:20-21; 6:31-33

Dalam hal mengikuti Raja yang ditolak itu, kita harus melalui berbagai macam penolakan. Walau setelah ditolak kita merasa kekurangan dan mempunyai beberapa keperluan, tetapi janganlah khawatir tentang keperluan kita, sebab Tuhan memperhatikannya. Tuhan selalu mempunyai jalan untuk memenuhi keperluan kita. Yang penting kita mengerjakan bagian kita, yakni mempersembahkan apa adanya kita dan apa yang kita miliki ke dalam tangan-Nya. Selanjutnya kita perlu berdoa agar apa yang kita persembahkan itu dipecah-pecahkan-Nya dan diberkati oleh Tuhan untuk memenuhi keperluan orang yang lapar. Jika kita berbuat demikian, kita pasti akan menikmati kepuasan dan masih akan ada sisanya.
Apa yang dilakukan oleh Tuhan dalam Matius 14:14-21 bukan hanya mukjizat untuk memberi makan orang. Mukjizat di sini menunjukkan bahwa Kristus memiliki suplai hayat untuk memuaskan lapar kita. Tuhan memperhatikan kita, dan kita tidak kekurangan apa pun, baik suplai materi, maupun suplai hayat untuk memuaskan kelaparan rohani kita. Ketika kita mengikuti Raja yang ditolak itu pada jalan yang menuju kemuliaan, kita dapat bersaksi bahwa kita sedang menikmati suplai hayat. Tidak hanya demikian, kita pun dapat memberi makan orang lain. Pada akhirnya, kita akan menyadari bahwa ternyata masih ada sisa dua belas bakul penuh suplai hayat.
Jalan ini sungguh indah. Sekalipun di sini ada penolakan dan kekurangan, tetapi Dia adalah suplai hayat kita. Dia memperhatikan keperluan jasmani kita dan memberi suplai hayat yang kaya, bahkan dengan berlebih untuk memenuhi keperluan rohani kita. Sebab itu, kita dapat berkata, “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Bukan hanya kita tidak berkekurangan, bahkan kita kaya, puas, dan mempunyai kelebihan sebanyak dua belas bakul penuh suplai hayat. Beserta Dia, kita memiliki baik suplai materi maupun suplai hayat. Sebab itu, kita tidak takut apa pun. Asal Tuhan beserta dengan kita, kita tidak akan kekurangan. Asalkan ada hadirat-Nya, segala sesuatu beres. Kebutuhan kita yang mendesak justru memberikan kepada Tuhan kesempatan yang sangat baik untuk melakukan sesuatu bagi kita.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas pemeliharaan-Mu yang begitu ajaib dan berlimpah. Ampuni aku yang masih sering khawatir, sehingga kurang bersandar kepada-Mu. Selama ini aku kurang memberi kesempatan kepada-Mu untuk melakukan sesuatu bagi diriku. Tuhan, tambahkanlah diri-Mu, sehingga aku memiliki iman untuk menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu, karena Engkaulah gembalaku.

No comments: