Hitstat

12 October 2007

Matius Volume 6 - Minggu 2 Sabtu

Kuasa Penyembuhan dari Keinsanian Yesus
Matius 14:35b-36
Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Setelah Yesus dan murid-murid tiba di Genesaret, orang-orang yang di tempat itu membawa semua orang yang sakit kepada Tuhan. Matius 14:36 berkata, “Mereka memohon kepada-Nya supaya diperkenankan walaupun hanya menyentuh jumbai jubah-Nya. Semua orang yang menyentuh-Nya menjadi sembuh” (Mat. 14:36). Kuasa penyembuhan itu keluar, bukan dari dalam apa adanya Kristus, melainkan dari jumbai jubah-Nya. Sebab jubah Tuhan melambangkan perbuatan kebenaran Kristus, dan jumbai menunjukkan Penguasa surgawi (Bil. 15:38-39). Yang keluar dari kuasa perbuatan surgawi Kristus ialah kebajikan yang menjadi kuasa penyembuhan.
Menurut Bilangan 15, jumbai jubah melambangkan kebajikan umat Allah yang bertindak menurut pengaturan-Nya. Jumbai itu terbuat dari pita biru. Ini mewahyukan bahwa sepak terjang kita setiap hari haruslah diatur oleh kuasa surgawi Allah seperti yang ditunjukkan oleh warna biru, warna surgawi. Ketika Yesus berada di bumi sebagai manusia, Ia bertindak demikian. Tindakan-Nya setiap hari diatur oleh pemerintahan surgawi Allah. Sebab itu, pada Tuhan ada kebajikan yang keluar untuk menyembuhkan orang lain.
Dalam perlambangan, tanah yang dikunjungi oleh Tuhan setelah perahu mendarat ialah lambang masa seribu tahun. Dalam masa seribu tahun akan terdapat banyak kesembuhan. Namun, kesembuhan yang terdapat dalam masa seribu tahun wajib dialami hari ini. Umat gereja harus mempunyai pencicipan masa seribu tahun. Kita wajib memperhidupkan keinsanian Yesus yang dipertinggi supaya kita memiliki kebajikan yang dapat menyembuhkan mereka yang di sekeliling kita. Jika umat gereja memperhidupkan keinsanian Kristus yang dipertinggi, maka kuasa penyembuhan akan mengalir ke dalam mereka; bahkan orang Kristen lain pun akan disembuhkan.

Mat. 14:34-36; Bil. 15:38-39; Why. 22:2

Dalam kehidupan gereja, kita mengalami hadirat Tuhan beserta kita di laut, di tengah-tengah angin sakal. Hadirat-Nya menyiapkan jalan bagi kebajikan-Nya untuk menjamah orang yang sakit dan menyembuhkan mereka. Penyembuhan macam ini berbeda dengan penyembuhan ajaib oleh kuasa ilahi. Jubah Yesus tidak melambangkan keilahian-Nya, sebaliknya melambangkan perbuatan kebenaran insani-Nya. Insani-Nya mengandung tanda pita biru, diatur oleh penguasaan surgawi, yang menghasilkan suatu kebajikan yang mampu menyembuhkan orang yang sakit. Kebajikan semacam ini hanya dapat diekspresikan melalui hidup gereja yang wajar di mana Yesus hadir.
Wahyu 22:2 mengatakan bahwa daun-daun pohon hayat adalah untuk penyembuhan bangsa-bangsa. Dalam perlambangan, buah pohon hayat mewakili hayat ilahi Tuhan, dan daun-daunnya mewakili perbuatan insani Tuhan. Buahnya, hayat ilahi Tuhan adalah untuk memberikan gizi kepada kita dan daunnya, perbuatan insani Tuhan, untuk menyembuhkan orang lain. Dalam langit baru dan bumi baru, daun pohon hayat akan dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa; kebajikan insani Kristus akan menyembuhkan orang-orang yang tinggal di sekeliling kota kudus.
Setelah perahu sampai pada tujuannya, kebajikan perbuatan insani Tuhan menjadi sangat unggul sehingga segala penyakit disembuhkan. Demikian pula bila kita mempunyai kehidupan yang wajar dalam hadirat Tuhan hari ini, di antara kita akan ada keinsanian Yesus yang telah dipertinggi. Keinsanian yang telah dipertinggi ini mempunyai kebajikan yang dilambangkan oleh jumbai jubah Kristus. Jika kita, umat gereja, mempunyai hidup gereja yang wajar dan hidup oleh Kristus, kita akan memperhidupkan keinsanian-Nya yang dipertinggi. Dalam kehidupan seperti ini akan terdapat kebajikan serta kuasa untuk menyembuhkan orang di sekitar kita. Kebajikan insani kita merupakan kesaksian yang kuat bagi orang-orang yang belum percaya. Dengan melihat cara hidup kita yang unggul, mereka akan diyakinkan untuk percaya dan mengalami kesembuhan dari “penyakit” dosa mereka.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau tidak hanya ilahi, tapi juga insani. Engkau dapat turut merasakan kelemahan-kelemahanku dan menyembuhkan aku melalui kebajikan keinsanian-Mu. Tuhan Yesus, bimbinglah agar hari ini aku hidup di hadirat-Mu supaya aku bisa memperhidupkan keinsanian-Mu yang dipertinggi, dan jadikan aku berkat bagi orang-orang di sekitarku.

No comments: