Hitstat

21 October 2007

Matius Volume 6 - Minggu 4 Senin

Berhati-hati Terhadap Ragi
1 Korintus 5:8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Menyinggung masalah makan, kita harus berhati-hati jangan makan ragi apa pun. Dalam Matius 16:1-12 yang terpenting bukan pencobaan oleh orang Farisi dan Saduki, melainkan ragi. Yang tersembunyi dalam pencobaan terhadap Tuhan Yesus ialah ragi. Ragi merupakan suatu campuran untuk mengkhamirkan suatu adonan, digunakan untuk membuat roti. Namun, apa yang kita lihat bukan ragi, melainkan roti. Ketika kita makan roti, kita mungkin tidak menyadari bahwa kita sedang makan ragi, sebab ragi tersembunyi di dalam roti sehingga tidak kelihatan. Apa yang tersembunyi dalam pencobaan yang diberikan oleh orang Farisi dan Saduki kepada Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya tidak lain adalah ragi.
Makan makanan yang najis bisa mencemari kita. Keperluan kita bukanlah pembasuhan di luar, melainkan makan yang batiniah. Makan adalah jalan untuk mengambil bagian dalam Kristus (Mat. 15:21-28), dan makan menyebabkan anjing kafir menjadi anak Allah, bahkan orang benar. Melalui makan, kita dikenyangkan oleh suplai Kristus yang tidak terbatas dan tidak ada habisnya (Mat. 15:32-39). Matius 15 menyimpulkan kisah makan yang korporat. Tetapi, kita harus waspada agar tidak makan ragi (Mat. 16:5-12), terutama ragi agama yang tersembunyi dalam umat beragama, seperti orang Farisi dan orang Saduki.
Dalam Matius 16 Kristus ditampilkan sebagai roti, tetapi pengajaran kaum agamis tersembunyi di dalamnya, merupakan ragi yang merusak. Dalam kelicikan agama, ragi berusaha menyusup ke dalam roti. Kristus itulah tepung halus sebagai makanan umat Allah bagi kepuasan Allah. Tetapi kekristenan tertentu yang murtad telah mengambil ragi dan menyembunyikannya dalam tepung halus. Nampaknya ragi membuat tepung halus lebih mudah dicerna, tetapi pada hakikatnya ragi mendatangkan pembusukan.

Mat. 16:1-12; 1 Kor. 5:8

Waspadalah! Ketika kita menikmati makan secara korporat, ragi mudah sekali menyusup masuk secara diam-diam. Pada akhirnya, ragi benar-benar menyusup masuk ke dalam gereja. Karena gereja tidak begitu berhati-hati mengenai hal ini, maka tidak lama kemudian, setelah hari Pentakosta, ragi pun masuk. Roti yang gereja makan menjadi khamir seluruhnya. Jadi, perkataan Tuhan dalam Matius 16:6 dan 11 bukan hanya merupakan suatu peringatan, tetapi juga suatu nubuat.
Pada akhir Matius 15, murid-murid dibantu untuk mengetahui bahwa Tuhan Yesus telah datang sebagai roti untuk anak-anak Allah. Pada mulanya orang kafir adalah anjing-anjing yang najis, tetapi setelah makan Kristus, mereka telah dilahirkan kembali sehingga menjadi anak-anak Allah, orang-orang yang layak untuk menikmati Kristus secara korporat. Ketika murid-murid mengerti jelas akan semua ini, mereka bergembira. Namun kemudian Tuhan seolah-olah berkata, “Makan Aku dan menikmati Aku secara korporat itu baik. Tetapi ada agamawan yang berlindung dalam nama Allah, mengenakan jubah penyembahan Allah dan seolah-olah juga memuliakan Allah, akan memasukkan ragi. Mereka diperalat oleh musuh untuk secara diam-diam mendatangkan sesuatu yang merusak dan menghancurkan. Kalian harus waspada terhadap hal ini.”
Tuhan Yesus datang sebagai roti untuk diterima oleh orang-orang dosa sehingga mereka dapat dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah dan diubah menjadi orang yang layak untuk memakan Kristus secara korporat. Sekalipun hal ini ajaib, ada pula bahaya yang berupa ragi agama yang datang dari umat beragama. Di balik kedok agama, mereka membawakan beberapa masalah yang merusak dan menghancurkan perkara Allah. Sebab itu, kita harus belajar waspada terhadap ragi pada saat kita menikmati Kristus sebagai roti surgawi kita. Kristus itulah roti surgawi yang diutus oleh Allah dan dari Allah. Namun ragi ialah sesuatu yang diutus Iblis dan dari Iblis. Jadi Allah memberikan roti, sedangkan musuh Allah memberikan ragi. Allah berusaha menaruh Kristus ke dalam umat-Nya, tetapi musuh berupaya memasukkan ragi ketika umat Allah menerima Kristus.

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku daya pembeda dan kepekaan rohani terhadap ragi-ragi dunia dan agama yang hari ini berusaha masuk ke dalam kehidupan gereja yang wajar. Berkatilah gereja-Mu agar tidak berkompromi dengan ragi, tetapi dengan tegas menolaknya walau dengan harga berapa pun. Tuhan, jagalah gereja-Mu dari perusakan oleh ragi.

No comments: