Hitstat

11 February 2009

Lukas Volume 5 - Minggu 4 Kamis

Mengenal Jalan Masuk ke Dalam Kerajaan Allah (2)

Lukas 18:16

Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”

 

Ayat Bacaan: Luk. 18:15-17; 2 Kor. 3:14-15; 2 Tim. 2:22

 

Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, tidak saja kita harus merendahkan diri sendiri sebagai orang berdosa agar berdamai dengan Allah, kita pun harus menjadi seperti anak kecil (Luk. 18:16-17). Menjadi seperti seorang anak kecil berarti tidak dipenuhi dan dijajah oleh konsep yang usang, mudah menerima pemikiran yang baru. Karena itu, setiap kita perlu menjadi seperti anak kecil dan dengan hati yang tidak dijajah menerima Kerajaan Allah sebagai hal yang baru. Sebaliknya, bila kita telah menjadi begitu rumitnya, penuh dengan konsep usang milik agama tertentu, tradisi, atau filsafat manusia, maka kita tidak dapat menerima Kerajaan Allah.

Bagi orang-orang tertentu, Kerajaan Allah tertutup oleh konsep-konsep usang, terutama konsep tentang agama (2 Kor. 3:14-15). Pada prinsipnya, apa pun yang menghalangi kita untuk menerima Kerajaan Allah, seperti filsafat, agama, atau tradisi-tradisi kebudayaan, dan sebagainya, adalah suatu selubung. Karena itu, untuk menerima Kerajaan Allah, kita harus membuka selubung tersebut, sama seperti dalam proses pengambilan gambar, tutup lensa kamera perlu dibuka agar dapat memotret pemandangan.

Iblis yang adalah ilah zaman ini memiliki satu pekerjaan yakni memburu penyembahan manusia dengan membutakan pikiran dan pemahaman manusia. Dengan berbagai cara ia menyelubungi pengertian manusia akan Kerajaan Allah. Begitu pengertian kita terselubung, maka terhadap Allah, kita tidak lagi polos dan murni seperti anak kecil, melainkan seperti orang dewasa dengan pemikirannya yang kompleks. Kalau terhadap firman Allah kita memiliki banyak argumentasi, suka membantah atau mencurigai, sulit mengaminkan perkataan Allah, kita tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Terhadap Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, kita benar-benar perlu menjadi miskin di dalam roh (Mat. 5:3). Kalau kita miskin di dalam roh, maka dengan sendirinya kita akan secara positif mengejar kebenaran, iman, kasih, dan damai bersama-sama dengan kaum beriman yang lain (2 Tim. 2:22b). Jangan cepat merasa puas dengan kerohanian Anda. Orang yang cepat berpuas diri dan jenuh, tidak mungkin dapat menerima Kerajaan Allah.

No comments: