Hitstat

19 February 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 1 Kamis

Disembuhkan dari Kebutaan

Lukas 18:42-43a

Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah.

 

Ayat Bacaan: Luk. 18:42; Mrk. 4:12

 

Kemudian dalam Lukas 18:42, Tuhan berkata kepada orang buta itu, “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau”. Secara harfiah, menyembuhkan berarti menyelamatkan. Jadi, dari sudut pandang rohani, disembuhkan dari kebutaan berarti diselamatkan dari kegelapan dan kemiskinan, dibawa ke dalam terang, dapat melihat Allah dan kehendak-Nya, serta diperkaya oleh hayat-Nya.

Memahami Alkitab itu bukanlah perkara yang mudah. Dalam memahami Alkitab tidak cukup hanya mengenal huruf hitam di atas putih. Jika kita ingin memahami Alkitab, kita perlu mengenal roh penulis kitab yang sedang kita baca. Pesan khusus yang ingin disampaikan dalam Lukas 18 adalah untuk memperlihatkan kepada kita bahwa semua pengikut Tuhan, bahkan dua belas murid pilihan-Nya itu buta. Mereka semua perlu disembuhkan.

Orang-orang Farisi bukanlah satu-satunya kelompok yang tidak dapat melihat realitas rohani Kerajaan Allah. Kedua belas murid itu sebelumnya juga telah kekurangan kemampuan ini. Tiga dari antara mereka yakni Petrus, Yakobus, dan Yohanes, pernah menyertai Tuhan di atas gunung pengubahan. Meskipun mereka telah melihat begitu banyak di atas gunung, tetapi sebenarnya, dalam hal rohani mereka sama sekali tidak melihat apa-apa.

Markus 4:12 menunjukkan bahwa kita mungkin melihat, tetapi tidak nampak jelas dan mendengar, tetapi tidak mengerti. Karena keadaan kita mungkin demikian, maka kita perlu berdoa agar Tuhan mau membelaskasihani kita. Kita juga perlu mengosongkan diri kita agar melihat realitas rohani Kerajaan Allah. Orang-orang Farisi mengira bahwa mereka telah melihat banyak hal, dan mereka menganggap diri mereka sebagai orang-orang yang penting. Sebenarnya, mereka tidak terhitung apa-apa. Mereka bahkan lebih kosong daripada para pemungut cukai.

Dalam hadirat Tuhan, kita perlu memiliki keyakinan yang dalam bahwa kita tidak terhitung apa-apa, tidak tahu apa-apa, dan kita perlu mohon Dia memberikan penglihatan kepada kita. Tanpa penglihatan rohani yang terang, tidak seorang pun dapat mengikuti Tuhan dengan baik sampai kesudahannya.

No comments: