Hitstat

18 February 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 1 Rabu

Meminta Agar Dapat Melihat

Lukas 18:41-42

“Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”

 

Ayat Bacaan: Luk. 18:38-43

 

Dalam Lukas 18:40-41 dikatakan, “Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? “Jawab orang itu: Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Pertanyaan Tuhan dalam Lukas 18:41 memperlihatkan kasih yang terbuka lebar terhadap orang yang memerlukan ini. Ini mengekspresikan keinsanian Tuhan sampai satu tingkat yang tidak terduga terhadap pengemis yang buta.

Karena buta, orang itu meminta Tuhan menyembuhkan dia supaya dia dapat melihat. Buta selalu berhubungan dengan gelap, tidak bisa melihat. Demikian juga kebutaan rohani adalah ketidakmampuan melihat dalam hal rohani, tidak saja karena batin kita buta, juga karena batin kita gelap. Gelap setara dengan buta. Sebagaimana buta membuat orang tidak bisa melihat, demikian juga gelap membuat orang tidak bisa melihat.

Ketika orang buta yang ada di luar kota Yeriko yang mendengar tentang Tuhan, ia berteriak dengan keras, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!” (Luk. 18:38). Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” (Luk. 18:41). Ketika Tuhan bertanya apa yang ia kehendaki, dia tidak memberikan banyak penjelasan, banyak petunjuk, banyak pengajaran kepada Tuhan; ia pun tidak meminta benda-benda materi. Dia dengan sederhana meminta, “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”

Di dalam doa-doa kita, sering kali kita terlalu banyak memberi penjelasan, pengajaran kepada Tuhan seolah-olah Tuhan tidak tahu apa-apa, sehingga perlu kita mengajar-Nya. Kita sering ingin memberitahu Dia siapakah Dia, atau hal-hal apa saja yang bisa Dia kerjakan. Kita seharusnya hanya memberitahu Tuhan apa yang menjadi kebutuhan kita. Kita perlu berhati-hati, jangan membiarkan perkataan yang tidak seharusnya diucapkan tercampur ke dalam doa kita. O, Saudara saudari terkasih, yang kita perlukan sekarang adalah melihat. Karena itu ketika kita berdoa, kita harus seperti orang buta itu, memohon Tuhan mencelikkan mata kita, sehingga kita dapat melihat Tuhan dan mengerti kehendak-Nya. Permintaan yang demikian pasti diperkenan oleh-Nya. 

No comments: