Hitstat

06 August 2009

Yohanes Volume 5 - Minggu 1 Jumat

Bukan Aku, Tetapi Bapa
Yohanes 14:10
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku
di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.


Ayat Bacaan: Yoh. 14:10; 5:30; 6:38; 1 Tim. 3:16

Segala sesuatu yang Tuhan Yesus lakukan adalah bekerja sama dengan Bapa yang berhuni dan bekerja di dalam Dia untuk perampungan kehendak-Nya. Dalam Yohanes 14:10b Tuhan berkata, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Putra bekerja sama dengan Bapa yang hidup dan bekerja di dalam Dia. Tuhan tidak memiliki kebebasan untuk hidup menurut diri sendiri. Dia tidak mencari kehendak-Nya sendiri tetapi kehendak Allah (Yoh. 5:30b; 6:38). Selama di bumi, Tuhan menempuh hidup yang sepenuhnya menyatakan Allah guna mengekspresikan Dia dalam kebajikan insani-Nya (1 Tim. 3:16a). Ketika orang-orang melihat kebajikan-Nya, mereka melihat Allah dinyatakan.
Kehidupan Tuhan Yesus yang sepenuhnya berdasarkan hayat dan kehendak Bapa, seharusnya menjadi pola teladan kita. Kita perlu menerapkan semua butir ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Sering kali perkataan kita tidak dibatasi oleh Allah! Khususnya orang yang memiliki kemampuan berbicara, yang berpikir bahwa mereka mampu berbicara. Tetapi orang yang telah ditanggulangi oleh Allah tahu bagaimana seharusnya berkata-kata. Dia tidak mempertahankan diri sendiri. Keberanian yang datang dari diri sendiri sudah tidak ada lagi. Ia tidak mempercayai dirinya lagi; sebaliknya ia menjadi rendah hati.
Kita tidak dapat memisahkan kehendak Allah dari diri Allah sendiri. Orang Kristen dalam menaati kehendak Allah haruslah seperti Tuhan Yesus. Dalam segala hal, kita bukan hanya harus bisa mengatakan bahwa ini bukan kehendak kita tetapi kehendak Allah; kita juga harus dapat mengatakan bahwa bukan kita yang bekerja tetapi Allah yang bekerja di dalam kita. Tidak cukup hanya mengatakan bahwa kita tahu sesuatu mengenai kehendak Allah. Kita juga harus mengatakan bahwa ketika kita melakukan perkara ini, ini adalah Allah yang bekerja di dalam kita. Kita harus menanyakan dua hal, “Pekerjaan siapakah ini, Allah atau kita?” dan, “Siapakah yang melakukan hal ini, Allah atau kita?” Segala sesuatu yang kita lakukan pasti bukan kehendak Allah; hanya apa yang Dia lakukan, itulah kehendak-Nya.

No comments: