Hitstat

22 August 2009

Yohanes Volume 5 - Minggu 4 Minggu

Perintah Untuk Saling Mengasihi
Yohanes 15:12-13
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Ayat Bacaan: Yoh. 15:12-17; 13:34

Berbuah berkaitan erat dengan hal saling mengasihi. Kita harus memelihara hubungan yang tepat terhadap satu sama lain di dalam hayat, yaitu di dalam kasih oleh hayat. Kita wajib memelihara hubungan kita di dalam kasih, serta mengasihi satu sama lain bersandarkan hayat yang ada di batin kita, dan hayat ini adalah Tuhan sendiri.
Kita bukan ranting-ranting dari beberapa pohon yang terpisah, melainkan ranting-ranting pada satu pohon yang sama. Sebab itulah kita perlu memelihara persekutuan yang baik dengan ranting-ranting yang lain, sama seperti kita dengan pohonnya. Itulah sebabnya dalam pasal ini Tuhan menyuruh kita juga mengasihi satu sama lain (Yoh. 15:12, 17). Tanpa kita saling mengasihi, pastilah sulit berbuah. Tanpa kita saling mengasihi, berarti persekutuan kita dengan pokok anggur telah terputus, sehingga mustahil kita berbuah. Sebab itu, agar dapat berbuah, kita harus saling mengasihi.
Dengan kasih yang dipakai oleh Tuhan untuk mengasihi kita, kita mengasihi Tuhan. Dengan kasih ini pula kita saling mengasihi. Semua anggota Tubuh Kristus seharusnya saling mengasihi dengan kasih ilahi. Dalam Injil Yohanes, Tuhan sangat memperhatikan keesaan, dan memperhatikan kita saling mengasihi. Dalam Yohanes 13:34 Tuhan Yesus berkata, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu sang mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Sekarang, dalam Yohanes 15 Tuhan mewahyukan bahwa ranting-ranting harus saling mengasihi, supaya melalui berbuah, mereka mengekspresikan hayat ilahi (Yoh.15:12-17). Untuk membangun Tubuh Kristus, kita harus menjadi satu di dalam Allah Tritunggal, juga harus saling mengasihi dengan kasih ilahi.
Jika kita kekurangan kasih ilahi dan jika kita tidak lagi saling mengasihi, apakah jadinya dengan kehidupan gereja? Jawabannya adalah kehidupan gereja akan lenyap, dan tidak ada buah-buah yang dihasilkan. Di mana tidak ada kasih ilahi, kehidupan gereja segera berakhir, kekayaan hayat Allah tidak dapat diekspresikan. Untuk menikmati Allah dan mengekspresikan Allah, kita perlu mengasihi Dia dengan mutlak dan saling mengasihi dengan yang lain.

No comments: