Hitstat

12 August 2009

Yohanes Volume 5 - Minggu 2 Kamis

Proses Pembangunan Rumah Bapa di Dalam Kita
Yohanes 14:23
Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Ayat Bacaan: Yoh. 14:23

Allah bukan hanya ingin saling huni dengan manusia, tetapi di atas manusia Dia mendambakan sebuah tempat kediaman untuk tinggal bersama antara Allah dengan manusia. Dalam Yohanes 14:23 Tuhan Yesus berkata, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” Dari pengalaman, kita tahu bahwa Bapa dan Putra melakukan kunjungan terus menerus kepada kita. Kita mungkin sedang berada di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja, saat itu Bapa dan Putra datang mengunjungi kita untuk melakukan pekerjaan pembangunan di dalam kita, membuat tempat kediaman yang akan menjadi tempat saling huni bagi Allah Tritunggal dan kita. Inilah proses pembangunan rumah Bapa di dalam kita.
Apakah syarat kunjungan Bapa dan Putra kepada kita? Syaratnya adalah kita harus mengasihi Dia dan menuruti firman-Nya (Yoh. 14:23). Bila kita mengasihi Tuhan dan menuruti firman-Nya, barulah Tuhan ada jalan untuk membangun rumah-Nya di dalam kita. Kita harus mengasihi Tuhan dengan hati kita dan memberi Tuhan lebih banyak tumpuan di dalam kita. Jika kita mengasihi Tuhan, kita pasti akan dipenuhi oleh Dia, sebaliknya segala sesuatu yang tadinya memenuhi batin kita akan keluar dari kita. Kita juga seharusnya menuruti firman. Firman tidak saja perlu dimengerti, dipahami, dipercayai, dan diterima, juga perlu dituruti. Apa yang dikatakan Alkitab, harus kita turuti semua. Untuk itu kita perlu melepaskan diri sendiri, menghapus opini, dan tunduk kepada Tuhan. Terbangunnya rumah Bapa di dalam kita membuat Allah memiliki tempat saling huni bagi perhentian, kepuasan, dan manifestasi-Nya.
Demi terbangunnya rumah Bapa, kita perlu membiarkan Tuhan Yesus menduduki kita seluruhnya di dalam batin kita, perlu membiarkan segala kepenuhan Allah akan memenuhi dan meresapi seluruh diri kita. Kita dapat berdoa, “O, Tuhan Yesus! Aku cinta kepada-Mu! Aku mau memberikan diriku kepada-Mu, sebagaimana Engkau telah memberikan diri-Mu kepadaku.” Demikian akhirnya seluruh diri kita diduduki oleh Allah Tritunggal, juga penuh dengan penyertaan Allah. Inilah kehidupan orang Kristen yang sejati!

No comments: