Hitstat

10 November 2009

Yohanes Volume 8 - Minggu 3 Rabu

Menanggulangi Ketidakpercayaan Tomas
Yohanes 20:27-28
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Ayat Bacaan: Yoh. 20:19-28; 1 Ptr. 1:25; Yes. 40:8

Pada sidang gereja yang pertama sebelum Pentakosta, Tomas tidak hadir (Yoh. 20:19-24), sehingga ia kehilangan banyak hal. Pada hari minggu yang kedua, Tomas hadir (Yoh. 20:26). Di sini kita akan melihat bahwa kali ini Tuhan khusus datang untuk Tomas, Dia langsung datang ke hadapan Tomas untuk menanggulangi Tomas. Dalam Yohanes 20:27, Tuhan berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Karena Tomas tidak mengikuti sidang yang pertama dengan Tuhan dalam kebangkitan, ia jauh ketinggalan. Saat ini Tuhan menyatakan diri-Nya langsung di hadapan Tomas untuk menanggulangi hatinya yang tidak percaya ini dengan menunjukkan kepadanya bekas-bekas luka-luka kematian yang masih ada pada tubuh kebangkitan-Nya.
Meski Tomas dulunya menjadi yang paling ketinggalan, namun setelah sidang gereja yang kedua, ia berjalan paling depan. Ia mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (20:28). Tomas adalah orang pertama yang mengenal bahwa Anak Manusia adalah Tuhan (Kis. 2:36, 10:36, Rm. 14:9, Flp. 2:11), juga Allah (Yoh. 10:30-33, Rm. 9:5). Tomas tidak saja orang pertama yang mengenal Anak Manusia adalah Tuhan, adalah Allah, tetapi juga orang pertama yang memproklamasikan Yesus adalah Tuhan, juga Allah sejati.
Di sini kita dapat melihat satu prinsip, yaitu Tuhan menanggulangi kita, supaya kita mendapatkan berkat. Seringkali Tuhan khusus datang untuk menanggulangi kita karena ketidakpercayaan kita. Syair sebuah kidung mengatakan, “Percayalah dengan hati taat, kar’na Tuhan ‘kan cinta pada yang demikian.“ Semoga terhadap Firman Tuhan, kita mempunyai hati dan sikap yang percaya dan taat. Banyak hal akan berlalu, tetapi Firman-Nya tidak akan berlalu (1 Ptr. 1:25, Yes. 40:8). Hasil dari hati dan sikap yang demikian adalah sukacita dan damai sejahtera, karena kita memiliki Kristus, Sang Firman hidup sebagai jaminan dan kepuasan kita. Saat datang ke hadapan Firman perlu sikap hati yang merendah, roh yang terbuka, dan mengaminkan setiap firman-Nya dengan demikian Tuhan dapat leluasa menyatakan diri-Nya kepada kita.

No comments: