Hitstat

13 November 2009

Yohanes Volume 8 - Minggu 3 Sabtu

Tujuan Penulisan Injil ini
Yohanes 20:31
Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya

Ayat Bacaan: Yoh. 20:30-31; 21:25; 1 Kor 12:12

Tujuan penulisan Injil Yohanes adalah untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus (Yoh. 1:41; 4:25, 29; 7:41-42; Mat. 16:16; Luk. 2:11), juga Anak Allah (Yoh. 1:34, 49; 9:35; 10:36; Mat. 16:16; Luk. 1:35). Semua ayat ini sama dengan Yohanes 20:30-31, menegaskan bahwa Injil Yohanes memilih dan mencatat beberapa perkara, khusus mempersaksikan hayat dan pembangunan. Setelah menempuh kematian dan kebangkitan Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36b). Kristus ialah sebutan Tuhan menurut jabatan dan tugas-Nya. Anak Allah adalah sebutan Tuhan menurut pribadi-Nya. Pribadi-Nya merupakan masalah hayat Allah, tetapi tugas-Nya adalah perkara pekerjaan Allah. Dia adalah Anak Allah, Dia datang menjadi Kristus Allah. Oleh hayat Allah Ia bekerja untuk Allah, supaya manusia yang percaya dapat masuk ke dalam Dia untuk beroleh hayat Allah, dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah dan dapat bekerja dengan hayat Allah untuk membangun Kristus yang korporat (1 Kor. 12:12), dengan demikian menggenapkan tujuan pembangunan kekal Allah.
Hari ini Iblis pun sedang bekerja untuk merusak pekerjaan pembangunan yang sedang dilakukan anak-anak Allah. Iblis berusaha sekuatnya untuk menipu anak-anak Allah dengan berbagai cara. Iblis menipu kita melalui lingkungan, situasi di sekeliling kita, juga melalui pikiran dan perasaan kita. Tetapi kita harus mengetahui bahwa tugas kita hanyalah percaya pada persona Tuhan dan pekerjaan yang telah Dia rampungkan. Kita harus percaya pada setiap kata atau kalimat di dalam firman Tuhan.
Istri Martin Luther pernah sengaja mengenakan pakaian berkabung dan berkata kepada Martin Luther, “Kamu kelihatan sangat gundah, seolah-olah Allahmu itu baru saja mati. Sebab itu aku perlu mengenakan pakaian berkabung.” Kita harus nampak bahwa perasaan kita tidak terhitung dan tidak dapat disandari. Perasaan adalah rekan kerja Iblis yang paling baik, hanya firman Allah yang sejati. Bila ada pencobaan, perasaan yang gundah dan hal negatif lainnya, berkatalah, “Aku hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku (Gal. 2:20).”

No comments: