Hitstat

03 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 2 Jumat

Berkuasa Dalam Hayat Bagi Pembangunan
Roma 12:5
Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

Ayat Bacaan: Kej. 6:15-16; Rm. 12:5

Memerintah di dalam hayat sangat berhubungan dengan keesaan kita dengan orang-orang kudus. Keesaan bukanlah hanya perkara datang bersama-sama beberapa kali seminggu atau sekadar me-ngasihi satu sama lain dan mengumumkan bahwa kita adalah satu. Keesaan memiliki makna yang lebih jauh dari ini. Keesaan yang sesungguhnya adalah bangunan, orang-orang kudus saling dibangunkan bersama-sama di dalam hayat ilahi. Salah satu gambaran tentang keesaan adalah ukuran bahtera yang dibangun oleh Nuh. Bahtera itu memiliki tiga tingkat dan panjangnya tiga ratus hasta. Karena tiga adalah unit dasar di dalam pembangunan Allah, maka satu setengah hasta itu menunjukkan setengah unit. Ini berarti bahwa di dalam pembangunan Allah, kita sendiri bukanlah unit yang lengkap, setiap kita hanyalah setengah unit. Kita memerlukan orang lain dan bahwa orang lain juga memerlukan kita. Jika kita benar-benar adalah anggota seorang terhadap yang lain, maka kita akan menjadi seperti papan yang diikat bersama-sama. Tidak peduli bagaimana kita merasakan tentang “papan” yang dengannya kita dihubungkan, kita tidak boleh memisahkan diri kita daripadanya. Jika kita memisahkan diri, ini menunjukkan bahwa kita belum pernah benar-benar dibangun menjadi gereja.
Bertahun-tahun yang lalu saudara Witness Lee sadar bahwa sebagai seorang manusia, dia harus menjadi seorang Kristen dan sebagai seorang Kristen dia harus berada di dalam gereja. Inilah jalan yang terbaik bagi saudara Lee untuk tetap berada di dalam Tuhan. Karena itu, dia membuat satu keputusan yang tegas bahwa, meskipun dia tidak selalu senang dengan hal-hal yang ada di dalam kehidupan gereja, dia akan tetap tinggal di dalam kehidupan gereja dan menjadi satu dengan orang-orang kudus.
Memelihara keesaan adalah memerintah di dalam hayat. Hanya di dalam hayat ilahi, bukan di dalam hayat insani kita, kita dapat memelihara keesaan yang sejati. Di dalam hayat ilahi kita memiliki kasih karunia, Allah yang terwujud di dalam kita, dan juga Roh yang hidup. Di dalam Roh inilah kita hidup dan memerintah di dalam hayat.

supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau... (Yoh. 17:21a)

No comments: