Hitstat

04 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 2 Sabtu

Berkuasa dalam Hayat atas Maut
Roma 8:2
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (Tl.)

Ayat Bacaan: Why. 20:12, 15; Rm. 8:2

Ketika kita mendengar kata “maut”, apa yang terlintas dalam benak kita? Kita perlu mengetahui bahwa maut bukan hanya berarti kematian fisik. Alkitab mewahyukan bahwa maut memiliki sejumlah aspek. Aspek yang pertama, maut pada masa yang akan datang (aspek obyektif) yaitu setelah masa seribu tahun dimana semua orang mati yang tidak percaya akan dibangkitkan dan akan berdiri di hadapan takhta putih untuk dihakimi (Why. 20:12), saat itu orang-orang yang namanya tidak ditemukan di dalam kitab kehidupan akan dilemparkan ke dalam telaga api, inilah kematian yang kedua (Why. 20:15).
Aspek yang kedua adalah maut yang sekarang (aspek yang subyektif). Pernahkah saudara saudari merasakan kegelapan, kehampaan, tidak ada perhentian, dan kekeringan di dalam batin ketika sedang sibuk bekerja, berbelanja, bermain atau melakukan hal rutinitas lainnya? Saudara saudari, inilah maut yang sedang bekerja di dalam kita saat ini. Maut adalah kejijikan bagi Allah; dan Dia membencinya. Bergosip mungkin bukan dosa, tetapi karena bergosip adalah perkara yang membawa masuk maut, maka itu adalah jijik di mata Allah. Contoh-contoh ini bukanlah untuk membereskan masalah berbelanja atau gosip; melainkan untuk membereskan maut.
Hari ini, Kristus sendiri adalah hukum Roh hayat di dalam kita. Kita tidak perlu berusaha berbuat baik demi diri sendiri. Yang perlu kita lakukan adalah mempersembahkan diri kita kepada Tuhan dan bekerja sama dengan Dia, membiarkan Roh hayat memiliki kesempatan untuk beroperasi di dalam kita. Setiap pagi kita harus mengatakan “Tuhan, aku cinta kepada-Mu. Aku persembahkan diriku kepada-Mu.” Kita harus melakukan hal ini setiap pagi dan melanjutkannya sepanjang hari. Bila kita menghadapi pencobaan atau kesulitan, kita harus secara khusus belajar berseru dari lubuk batin kita, “O Tuhan Yesus!” Jika kita berkontak dengan Tuhan secara demikian, batin kita akan hidup dan dikuatkan dan kita akan menyadari bahwa kita berada di dalam Kristus serta ada satu hukum yang beroperasi di dalam kita, hukum yang memiliki kapasitas hayat yang alami dan kekuatan hayat yang spontan.

... serahkanlah dirimu kepada Allah ... Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. (Rm. 6:13)

No comments: