Hitstat

01 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 2 Rabu

Menerima Kelimpahan Kasih Karunia
Roma 5:17b
...maka terlebih-lebih mereka, yang telah menerima kelimpahan anugerah dan karunia kebenaran, akan hidup dan berkuasa karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:4, 16; 10:10; 8:24, 34, 36; Rm. 5:17

Roma merupakan satu kelanjutan dari Yohanes. Di dalam Injil Yohanes kita memiliki hayat, kasih karunia, kelimpahan hayat, dosa, maut, perbudakan, dan dibebaskan dari dosa dan maut (Yoh. 1:4, 16; 10:10; 8:24, 34, 36). Semua perkara ini juga ditemukan di dalam Roma. Meskipun demikian Injil Yohanes tidak membicarakan tentang kasih karunia memerintah, ataupun tentang memerintah di dalam hayat. Pemakaian kata “memerintah” di dalam Roma dalam hubungannya dengan kasih karunia dan hayat ini memperlihatkan satu pengembangan makna dari apa yang telah diliput di dalam Injil Yohanes.
Paulus dapat membicarakan perkara memerintah di dalam hayat karena dia adalah orang yang memerintah di dalam kasih karunia dan di dalam hayat. Dia adalah seorang manusia yang selalu menempuh hidup bukan berdasarkan dirinya sendiri, tetapi berdasarkan Kristus yang telah berbaur dengannya (Flp. 1:21a). Dia hidup, bertindak, dan berperilaku berdasarkan Kristus yang berhuni di dalamnya yang telah berbaur dengannya. Kita pun perlu hidup, bertindak, dan berperilaku berdasarkan Kristus yang berhuni di dalam kita.
Di dalam semua situasi kita, kita harus memerintah sebagai raja-raja di dalam hayat. Kita harus menempuh hidup orang Kristen, yaitu hidup yang menang, hidup seorang pemenang. Semua pemenang dalam Perjanjian Baru adalah raja-raja yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan karunia dari kebenaran untuk memerintah di dalam hayat. Keempat istilah ini, kasih karunia, kebenaran, memerintah, dan hayat, berada di dalam satu ayat ini, yaitu Roma 5:17. Allah telah memberikan diriNya sendiri kepada kita sebagai kasih karunia, dan kasih karunia ini mempunyai kelimpahan. Sejalan dengan kasih karuniaNya, Allah telah memberi kita suatu karunia, dan karunia ini adalah Allah sendiri sebagai kebenaran. Allah sebagai kasih karunia bagi kenikmatan kita dan kebenaran Allah telah diberikan sebagai suatu karunia untuk kita. Kedua hal ini akan menghasilkan suatu hayat untuk memerintah, suatu hayat untuk menjadi raja. Semoga Allah memberkati kita dan membuat kita menjadi pemenang hari ini, menempuh hidup untuk memerintah.

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil dalam satu tubuh. Dan bersyukurlah. (Kol. 3:15)

No comments: