Hitstat

12 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 3 Minggu

Mendesak Kita Berpaling ke Roh
Roma 8:4
Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Ayat Bacaan: Rm. 8:4, 6; 1 Kor. 6:17; 1 Kor. 2:14; Yoh. 3:6-7

Roma 8:4 membicarakan tentang berjalan menurut roh bukan menurut daging. Memang mudah sekali untuk membicar akan hal ini, tetapi tidak begitu mudah untuk mempraktekkannya. Untuk masuk dalam ayat ini dalam realitasnya, kita perlu diproses melalui banyak pengalaman kegagalan. Kemudian kita akan menemukan diri kita sendiri lebih berada di dalam roh. Satu-satunya jalan untuk membereskan daging ini dan diselamatkan dari pengaruhnya adalah masuk ke dalam roh.
Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan menurut roh (Rm. 8:4), yaitu roh kita berbaur dengan Roh Kudus (1 Kor. 6:17). Kita telah melihat, bahwa kita dapat mengenal roh ini dengan merasakan berbagai aspek hidup, damai sejahtera, atau kematian. Beberapa orang Kristen mungkin berpendapat, bahwa berpaling kepada Tuhan berarti berpaling kepada sorga. Tetapi berpa-ling kepada Tuhan dalam pengalaman kita berarti berpaling ke roh kita, karena Tuhan ada di dalam roh kita. Hal ini berarti menaruh pikiran di atas roh (Rm. 8:6). Menaruh pikiran di atas roh berarti berpaling kepada Tuhan. Kita harus berpaling dari daging, dari pikiran, dari penyakit, dan dari kesulitan. Bahkan pengetahuan dan pengajaran Alkitab pun dapat merupakan daya tarik yang harus kita jauhkan dari diri kita. Dari hari ke hari kita diselewengkan dari roh kita oleh banyak perkara yang ada di luar diri kita.
Sebagai contoh, ketika kita datang kepada Tuhan dalam doa atau datang kepada firman Allah untuk berkontak dengan Dia, kita harus menolak hayat jiwa (pemahaman kita, perasaan kita, keinginan kita) dan berpaling ke dalam roh untuk berkontak dan bersekutu dengan-Nya. Kita tidak pernah dapat bertemu dengan Kristus melalui melatih kemampuan jiwa kita. Kristus ada dalam roh kita, bukan dalam jiwa kita. Hanya dengan mempergunakan roh kita itulah kita dapat bertemu dengan-Nya. Pikiran, emosi, dan tekad kita telah dirusak sedemikian rupa sehingga manusia alamiah tidak mungkin dapat berkontak dengan Allah atau bersekutu dengan-Nya, “Tetapi manusia jiwani tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah” (1 Kor. 2:14). Inilah sebabnya kita perlu kelahiran kembali dalam roh kita (Yoh. 3:6-7).

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. (Yoh. 3:6)

No comments: