Hitstat

19 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 4 Minggu

Roh itu Bersyafaat untuk Orang Kudus
Roma 8:26 b
Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Ayat Bacaan: Rm. 8:26-27

Perkataan Paulus dalam Roma 8:26 menunjukkan kepada kita, bahwa Roh itu berdoa syafaat untuk kita kepada Allah dengan keluhan- keluhan yang disampaikan menurut corak kita. Keluhan-keluhan itu kelihatannya seperti keluhan kita, tetapi di dalam keluhan kita terkandung keluhan Roh itu. Itulah sebabnya keluhan-keluhan-Nya persis seperti keluhan-keluhan kita. Ia ada di dalam kita dan keluhan-keluhan-Nya juga ada di dalam keluhan kita. Ia berkeluh kesah bersama kita “dengan cara yang sama”. Ini adalah doa terindah yang dapat kita lakukan untuk pertumbuhan hayat kita.
Kebanyakan doa kita merupakan doa yang kita sampaikan dengan lantang dan lancar. Tetapi itu bukan terbit dari roh kita. Namun ketika kita mempunyai beban yang sungguh-sungguh untuk berdoa, sedang kita tidak tahu bagaimana mengucapkannya, dengan sendirinya kita hanya bisa berkeluh kesah seturut beban, tanpa mengeluarkan kata-kata. Inilah suatu doa yang paling indah. Dalam doa yang demikian, Roh itu bersyafaat bagi kita melalui mengeluh bersama kita.
Doa yang tidak terucapkan itu terutama adalah untuk pertumbuhan hayat; mengenai keperluan yang sesungguhnya dari hal ini, kita tidak begitu paham. Kita sangat paham tentang kebutuhan dan urutan materi, dan mempunyai kata-kata yang dapat kita ucapkan dalam doa. Akan tetapi tentang pertumbuhan hayat, kita kurang mengerti dan kekurangan kata-kata untuk mendoakannya. Namun, jika kita mencari Tuhan demi pertumbuhan hayat, di dalam roh kita sering timbul beban doa, terhadap doa itu kita tidak mengerti dengan jelas dan tidak dapat kita ucapkan, sehingga kita terpaksa harus berkeluh kesah. Setiap kali kita mengeluarkan keluhan-keluhan dari dalam roh, Roh yang tinggal dalam roh kita mengeluh pula bersama kita, bersyafaat bagi kita, terutama agar kita mengalami pengubahan dalam hayat, sehingga kita mencapai kematangan keputraan. Karena itu saudara saudari, pada hari ini, ketika kita datang ke dalam sidang untuk memecahkan roti, mari kita membuka mulut kita memuji Tuhan. Walaupun sepanjang minggu ini kita telah berada dalam kelemahan, kita percaya ada Roh itu yang berdoa bersama-sama dengan kita.

Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. (Kol. 1:15)

No comments: