Hitstat

14 January 2011

Roma Volume 5 - Minggu 4 Jumat

Takluk kepada Pemerintah Allah
Roma 13:1
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

Ayat Bacaan: Rm. 12:9-21; 13:1-14

Penghidupan orang Kristen yang normal perlu kita terapkan terhadap orang lain (Rm. 12:9-10,13,15,16), terhadap Allah (Rm. 12:11), terhadap diri sendiri, terhadap penganiaya dan seteru (Rm. 12:14,17-21) dan secara umum (Rm. 12:17; 13:1-14). Secara umum, karakter alamiah manusia selalu bersifat memberontak, tetapi karakter yang telah mengalami pengubahan akan bersifat takluk atau patuh. Patuh kepada pemerintah yang ditetapkan oleh Allah. Ini memerlukan sejumlah pengubahan. Saudari-saudari, kalau kita ingin mematuhi suami kita, kita perlu mengalami pengubahan. Jika kita dapat mematuhi pemerintah yang ditetapkan oleh Allah, itu membuktikan bahwa kita telah memiliki kadar pengubahan yang lumayan, sebab karakter alamiah kita bersifat pemberontak. Kita adalah pemberontak sejak dilahirkan. Reaksi kita terhadap pemerintah atau penguasa selalu mengatakan, “Tidak”. Karena itu jika kita ingin memiliki kepatuhan terhadap pemerintah, kita memerlukan pengubahan yang berasal dari pertumbuhan hayat. “Sebab itu siapa yang melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya” (Rm. 13: 2). Tidaklah berfaedah melawan pemerintah. Ia akan dihukum oleh pemerintah, atau akan langsung dihukum oleh Allah.
Dalam Roma 13:5 Paulus berkata, “Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena murka Allah, tetapi juga oleh karena suara hati (hati nurani) kita.” Karena hati nurani kita, kita perlu belajar diubah melalui mematuhi peme rintah. “Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak... Bayarlah kepada semua orang apa yang wajib kamu bayar: Pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat” (Rm. 13: 6-7). Berbuat demikian, menunjukkan bahwa kita mematuhi pemerintah. Kita tidak hanya harus taat kepada Allah, juga harus taat kepada wakil kekuasaan-Nya; karena tidak ada kekuasaan yang tidak berasal dari Dia. Semua kekuasaan di bumi ditetapkan oleh Allah dan hanya Allah yang adalah sumber segala kekuasaan.

Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut. (Ef. 1:21a)

No comments: